Minggu, 28 Desember 2008

my script

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

BOLA VOLI STANDAR DENGAN BOLA VOLI MINI TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA PUTRI

KELAS VIII SMP NEGERI 1 KETANGGUNGAN BREBES

TAHUN PELAJARAN 2008/2009
















OLEH


AGUNG PRIYONO

D. 02. 04. 129




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN

SURAKARTA

2008

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

BOLA VOLI STANDAR DENGAN BOLA VOLI MINI TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA PUTRI

KELAS VIII SMP NEGERI 1 KETANGGUNGAN BREBES

TAHUN PELAJARAN 2008/2009











OLEH


AGUNG PRIYONO

D. 02. 04. 129


SKRIPSI



Ditulis dan diajukan guna memenuhi Syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN

SURAKARTA

2008

HALAMAN PERSETUJUAN


Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
















Persetujuan Pembimbing


Pembimbing I Pembimbing II





Drs. Nuruddin P.B.S. Drs. Teguh Santosa, M.Pd

NIPY. 150 196 NIPY. 13201471




HALAMAN PENGESAHAN


Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.


Pada hari :

Tanggal :


Tim Penguji Skripsi :


(Nama Terang) (Tanda Tangan)


Ketua : ...…….……….........

Sekretaris : .....…….……….......

Anggota I : ......…….………......

Anggota II : ......…….………......


Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tunas Pembangunan

Dekan,




Drs. Nuruddin P.B.S


NPY. 150196


ABSTRAK


Agung Priyono. PERBEDAAN PENGARUH ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BOLA VOLI STANDAR DENGAN BOLA VOLI MINI TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KETANGGUNGAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, Desember 2008.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara pembelajaran menggunakan bola voli standar dengan bola voli mini terhadap kemampuan passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009.

Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu metode eksperimen dengan Macthed by Subjects Design. Populasi yang digunakan adalah siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009, yang berjumlah 130 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random sampling. Jumlah populasi sebanyak 130 siswa, dipilih dengan cara undian untuk dijadikan sampel penelitian. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 sebanyak 15 siswa dan kelompok 2 sebanyak 15 siswa. Kelompok 1 mendapat perlakuan pembelajaran passing atas dengan menggunakan pembelajaran menggunakan bola voli standar, sedangkan kelompok 2 mendapat perlakuan pembelajaran passing atas dengan menggunakan bola voli mini. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran yaitu dengan tes passing atas bolavoli. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis statistik, menggunakan uji t pada taraf signifikansi 5%, untuk memenuhi asumsi hasil penelitian dilakukan uji persyaratan analisis yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.

Penelitian ini menghasilkan simpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran menggunakan bola voli standar dengan bola voli mini terhadap kemampuan passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009., (thitung = 2.954 > ttabel = 2.110). (2) Pembelajaran passing atas dengan menggunakan bola voli mini memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada dengan pendekatan menggunakan bola voli standar, terhadap kemampuan passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009. Peningkatan hasil passing atas bolavoli pada kelompok 1 = 39.54187%< kelompok 2 = 46.09022%



MOTTO






Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

(Terjemahan Q.S. Al Mujaadalah : 11)




Tuntutlah ilmu sampai keliang kubur.

(Bukhori Muslim)




PERSEMBAHAN


















Karya ini dipersembahkan


Kepada :

  1. Bapak dan Ibu tercinta,

  2. Teman-teman tersayang,

  3. Almamater tercinta.




KATA PENGANTAR


Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

  1. Drs. Nuruddin P.B.S, sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

  2. Drs. Slamet Sudarsono, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

  3. Drs. Nuruddin P.B.S. selaku Pembimbing I

  4. Drs. Teguh Santosa, M.Pd selaku Pembimbing II

  5. Kepala SMP Negeri 1 Ketanggungan, yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

  6. Para siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan, yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

  7. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Walaupun disadari dalam skripsi ini masih ada kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga dunia pragmatika.


Surakarta, Desember 2008

A.P



DAFTAR ISI


Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGAJUAN ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

ABSTRAK v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah 5

D. Perumusan Masalah 5

E. Tujuan Penelitian 5

F. Kegunaan Penelitian 6

BAB II. LANDASAN TEORI 7

A. Tinjauan Pustaka 7

1. Permainan Bola Voli 7

2. Taknik Dasar Passing ATAS Bola Voli 9

3. Pembelajaran Passing ATAS 13

4. Pembelajaran Passing ATAS Dengan Bola Standar 18

5. Pembelajaran Passing ATAS Dengan Bola Mini 20

B. Kerangka Pemikiran 22

C. Perumusan Hipotesis 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian 25

B. Metode dan Rancangan Penelitian 25

C. Populasi dan Sampel 27

D. Variabel Penelitian 28

E. Teknik Pengumpulan Data 28

F. Teknik Analisis Data 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN 30

A. Deskripsi Data 30

B. Uji Reliabilitas 31

C. Pengujian Persyaratan Analisis 31

D. Hasil Analisis Data 33

E. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 35

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 38

A. Simpulan 38

B. Implikasi 38

C. Saran 39

DAFTAR PUSTAKA 40

LAMPIRAN-LAMPIRAN 42




DAFTAR GAMBAR


Halaman

Gambar 1. Rangkaian GerakanPassing atas 11

Gambar 2. Rancangan Penelitian 25

Gambar 3. Pembagian Kelompok Eksperimen 26


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian 24

Tabel 2. Deskripsi data hasil tes passing ATAS bolavoli pada kelompok 1

dan kelompok 2 30

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data 31

Tabel 4. Range kategori reliabilitas 31

Tabel 5. Rangkuman hasil uji normalitas data 32

Tabel 6. Rangkuman hasil uji homogenitas data 33

Tabel 7. Rangkuman hasil uji perbedaan tes awal pada kelompok 1 dan

kelompok 2 33

Tabel 8. Rangkuman hasil uji perbedaan tes akhir pada kelompok 1 dan

kelompok 2 34

Tabel 9. Rangkuman hasil penghitungan nilai perbedaan peningkatan

kemampuan belajar passing atas bola voli dalam persen pada

kelompok 1 dan kelompok 2 35




DAFTAR LAMPIRAN


Halaman

Lampiran 1. Data hasil tes awal passing atas bolavoli 42

Lampiran 2. Data hasil re-test awal passing atas bolavoli 43

Lampiran 3. Data hasil tes akhir passing atas bolavoli 44

Lampiran 4. Data hasil re-test akhir passing atas bolavoli 45

Lampiran 5. Data hasil tes awal dan re-test awal passing atas 46

Lampiran 6. Data hasil tes akhir dan re-test akhir passing atas bolavoli 47

Lampiran 7. Rekapitulasi data hasil tes awal passing atas

berdasarkan urutan rangking 48

Lampiran 8. Pemasangan subyek berdasarkan pada hasil tes awal 49

Lampiran 9. Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir passing atas

bolavoli pada kelompok 1 50

Lampiran 10. Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir passing atas

bolavoli pada kelompok 2 51

Lampiran 11. Penghitungan reliabilitas 52

Lampiran 12. Uji normalitas 56

Lampiran 13. Uji homogenitas 58

Lampiran 14. Uji perbedaan 60

Lampiran 15. Penghitungan perbedaan persentase peningkatan 64

Lampiran 16. Program latihan 65

Lampiran 17. Petunjuk pelaksanaan tes 68

Lampiran 18. Dokumentasi penelitian 69
















BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan kegiatan fisik yang banyak manfaatnya bagi manusia. Olahraga dapat menyehatkan fisik, mental, emosional dan sosial. Minat masyarakat terhadap kegiatan olahraga pada saat ini cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari makin banyaknya orang yang melakukan kegiatan olahraga baik di pagi maupun sore hari, terutama pada hari-hari libur. Selain sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan olahraga juga dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan, rekreasi dan juga sarana untuk mencapai prestasi.

Aktivitas olahraga sebagai sarana pendidikan terutama jika dilakukan di sekolah-sekolah. Olahraga merupakan aktivitas fisik yang cukup efektif sebagai media pendidikan. Olahraga dapat sebagai alat untuk pembentukan gerak dasar keterampilan, pertumbuhan dan pengembangan jasmani, rokhani, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Melalui kegiatan olahraga, selain mengembangkan aspek fisik, juga mengembangkan aspek lainnya seperti afektif, kognitif dan psikomotor anak.

Aktifitas olahraga yang dilaksanakan dalam pendidikan jasmani di sekolah banyak sekali, sesuai dengan yang dituangkan dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang wajib diajarkan di sekolah-sekolah, termasuk di SMP. Permainan bola voli sangat cocok untuk pendidikan. Dalam permainan bola voli disamping sangat bermanfaat dalam pembentukan jasmani yang baik, perkembangan rokhani siswa juga akan terbentuk dengan baik. Dengan bermain bola voli akan berkembang secara baik unsur-unsur seperti : daya pikir, kemauan, perasaan, pengendalian diri, rasa kerja sama, disiplin dan rasa tanggung jawab.

Pencapaian hasil belajar yang optimal khususnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) diperlukan adanya keterpaduan sistem pengajaran dan latihan. Komponen yang sangat berpengaruh dalam sistem pengajaran dan latihan dalam pendidikan jasmani khususnya cabang olahraga permainan bola voli di SMP antara lain adalah guru, pelatih dan anak didik serta prasarana dan sarana olahraga yang memadai.

Pencapaian prestasi bola voli diperlukan pembinaan secara berkelanjutan yang dilakukan sejak usia dini dengan sasaran mulai dari siswa SMP. Dengan pembinaan secara terpadu dan berkelanjutan akan menumbuhkan dan meningkatkan minat masyarakat terhadap bola voli serta dapat melahirkan pemain-pemain bola voli yang berkualitas di masa mendatang. Tentu saja untuk siswa SMP diperlukan modifikasi baik dalam hal peralatan, lapangan maupun aturan permainannya, sesuai dengan tingkatan usia siswa.

Bagi siswa di sekolah hal yang sangat penting adalah penguasaan terhadap keterampilan teknik dasar bermain. Keterampilan teknik dasar bermain merupakan unsur utama yang harus diajarkan pada anak-anak di sekolah. Jenis-jenis teknik yang harus dikuasai antara lain adalah teknik servis, passing, block dan smash. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli sangat diutamakan dalam rangka pencapaian prestasi yang optimal. Dengan demikian agar siswa dapat bermain dengan baik, maka mereka dituntut untuk dapat melakukan unsur gerak dari teknik dasar permainan bola voli yang benar. Untuk meningkatkan prestasi dalam permainan bola voli, penguasaan teknik dasar harus didahulukan dalam proses latihan. Teknik dasar yang ada dalam permainan bola voli harus dilatihkan secara sistematis, berulang-ulang dan kontinyu guna mencapai tujuan hasil belajar yang optimal.

Penguasaan terhadap teknik dasar bermain bola voli merupakan unsur pokok dalam pembelajaran bola voli. Tolak ukur keberhasilan dalam pengajaran bola voli adalah penguasaan keterampilan teknik dasar bermain bola voli yang dimiliki oleh para siswa. Siswa di SMP pada umumnya belum memiliki keterampilan teknik yang baik, sehingga unsur teknik ini harus mendapat prioritas pada pembinaan. Demikian juga upaya pembinaan pretasi bola voli pada siswa di SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes, pada tahap pertama perlu dilatihkan kemampuan teknik.

Pada umumnya penguasaan keterampilan teknik yang dimiliki siswa SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes belum baik. Hal ini terlihat pada saat melakukan pertandingan, jalannya pertandingan yang dilakukan nampak kurang menarik, karena teknik-teknik yang dilakukan masih kurang dikuasai.

Penguasaan teknik yang nampaknya masih kurang dikuasai oleh para siswa SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes diantaranya adalah teknik passing atas. Hal ini terlihat dimana siswa SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tersebut dalam melakukan passing kurang baik bahkan sering terjadi kesalahan. Passing yang kurang baik dapat merugikan tim sendiri, karena tidak dapat membangun serangan dengan baik. Untuk meningkatkan pencapaian prestasi bola voli, penguasaan terhadap keterampilan passing para siswa di SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes harus ditingkatkan. Teknik passing yang perlu diajarkan pada tahap awal, khususnya untuk siswa SMP yaitu teknik passing atas.

Menyadari akan pentingnya penguasaan teknik passing, oleh karena itu dalam rangka pembinaan prestasi bola voli, teknik passing perlu menjadi prioritas pada latihan. Pembina dan pengajar perlu membimbing dan melatih anak didiknya agar dapat menguasai keterampilan passing atas dengan baik. Pembina dan pengajar harus dapat memilih dan menentukan strategi, cara (metode) atau pendekatan pengajaran, sehingga tujuan belajar akan dapat tercapai secara efektif.

Masalah yang sering dihadapi oleh pemain pemula seperti usia SMP adalah masalah peralatan. Menurut Rusli Lutan (1988: 322) bahwa, “peralatan merupakan kondisi eksternal memberikan pengaruh yang dominan terhadap proses belajar dan penampilan gerak”. Peralatan yang dibutuhkan pada permainan bola voli diantaranya adalah bola dan jaring (net). Bagi pemain usia SMP, ukuran lapangan, net dan bola yang standard, cukup berat. Dalam proses belajar siswa memiliki perasaan takut mengalami sakit atau cedera. Hal ini merupakan penghambat dalam proses penguasaan teknik. Menghadapi permasalahan tersebut maka perlu upaya pemecahan diantaranya dengan mengubah atau memodifikasi peralatan yang dipakai agar dapat melakukan latihan dalam kondisi yang lebih mudah. Untuk mengajarkan bola voli di SMP ukuran lapangan, net dan bola dapat dimodifikasi (diturunkan) beratnya dari ukuran standard sehingga para siswa memiliki motivasi untuk belajar tanpa dibebani rasa takut cedera.

Permainan bola voli merupakan salah satu permainan yang banyak diminati para pelajar di Brebes, termasuk di SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes. Untuk menyalurkan minat siswa SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes terhadap bola voli, maka di Sekolah tersebut diadakan kegiatan ekstrakurikuler bola voli. Dalam pembinaan prestasi faktor yang diutamakan adalah penguasaan keterampilan. Salah satu keterampilan teknik yang nampaknya masih kurang dikuasai oleh siswa di SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes adalah teknik passing. Hal ini terlihat dimana para siswa dalam melakukan servis kurang sampai dan sering terjadi kesalahan.

Bagi siswa SMP, dalam belajar keterampilan passing khususnya passing atas, peralatan bola yang standard nampaknya menjadi kendala bagi siswa. Bola standard cukup berat bagi siswa SMP, sehingga membebani bagi siswa hal ini membuat seringnya gagal dalam melakukan passing atas. Kegagalan dalam proses belajar secara intrinsik dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Kegagalan dapat mengendorkan motivasi, sedangkan keberhasilan dapat mendorong motivasi siswa. Dengan keberhasilan yang dicapai, pemain akan memperoleh suatu kebanggaan tersendiri sehingga sukses tersebut akan mendorongnya untuk mencapai keberhasilan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan yang ada digunakan bola voli mini. Bola mini ini ukurannya lebih ringan dan lebih lunak dibandingkan bola standard.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian yang membandingkan pengaruh pembelajaran passing atas dengan bola standar dan bola mini. Sampel yang menjadi sasaran penelitian ini adalah siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.


B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut diatas muncul berbagai masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

  1. Perlunya keterpaduan sistem pengajaran dan latihan untuk meningkatkan prestasi bola voli.

  2. Pembinaan bola voli perlu dilakukan secara berkelanjutan sejak usia dini.

  3. Peralatan bola standard yang terlalu berat, merupakan kendala bagi siswa tingkat SMP belajar bola voli.

  4. Perlunya peningkatan hasil belajar passing atas pada siswa SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes.

  5. Pembelajaran passing atas menggunakan bola voli standard.

  6. Pembelajaran passing atas menggunakan bola voli mini

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai masalah yang muncul, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar penelitian ini lebih mendalam pengkajiannya. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah :

  1. Pembelajaran passing atas dengan bola standard

  2. Pembelajaran passing atas dengan bola mini

  3. Hasil belajar passing atas dalam permainan bola voli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes


D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah dan identifikasi masalah dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Adakah perbedaan pengaruh pembelajaran passing atas antara dengan pendekatan bola standard dan bola mini terhadap hasil belajar passing atas bola voli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009?

  2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara pembelajaran passing atas dengan pendekatan bola standard dan bola mini terhadap hasil belajar passing atas bola voli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009?


E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  1. Perbedaan pengaruh pembelajaran passing atas antara dengan pendekatan bola standard dan bola mini terhadap hasil belajar passing atas bola voli pada siswa putri VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.

  2. Pembelajaran passing atas yang lebih baik pengaruhnya antara dengan pendekatan bola standard dan bola mini terhadap hasil belajar passing atas bola voli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.


F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian sangat erat dengan hasil yang dicapai. Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

  1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembina dan pengajar bola voli SMP Negeri 1 Ketanggngan Brebes, yaitu sebagai masukan tentang pendekatan pembelajaran passing atas yang dapat diterapkan kepada siswanya.

  2. Untuk menambah pengetahuan mengenai pendekatan pembelajaran olahraga khususnya dalam permainan bola voli dan terutama teknik dasar passing atas.



BAB II

LANDASAN TEORI


A. Tinjauan Pustaka

1. Permainan Bola Voli

Bola voli merupakan olahraga permainan beregu yang banyak digemari masyarakat. Bola voli cukup menyenangkan sehingga cocok digunakan sebagai olahraga rekreasi untuk mengisi waktu luang setelah bekerja. Bola voli juga dapat digunakan sebagai sarana peningkatan kesehatan, pendidikan dan untuk memperoleh prestasi. Melalui prestasi bola voli, dapat meningkatkan prestise diri, mengharumkan nama daerah, bangsa dan negara.

Bola voli dimainkan oleh dua regu yang dipisahkan dengan net, di atas lapangan berbentuk empat persegi panjang. Maksud dan tujuan permainan bola voli adalah memasukkan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. “Dalam permainan, bola harus selalu divoli (bola selalu dimainkan sebelum menyentuh lantai) dengan bagian badan dan pinggang ke atas” (Machfud Irsyada, 1999: 13). Syarat pantulan bola harus sempurna sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selama permainan bola voli boleh di voli oleh pemain satu regu tiga kali berturut-turut secara bergantian.


a. Pengertian dan pentingnya penguasaan teknik dasar

Penguasaan teknik merupakan suatu unsur yang sangat fundamental untuk mencapai prestasi bola voli yang optimal. Kemampuan teknik diperlukan untuk menjalankan permainan dengan baik. Soedarwo, Agus Margono dan Sunardi (1994: 6) mengemukakan bahwa, “Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bola voli”. M. Yunus (1992: 108) mengemukakan bahwa, “Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”

berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan bahwa, teknik dasar bola voli adalah suatu gerakan yang dilakukan dengan sebaik mungkin dalam arti efektif dan efisien untuk menyelesaikan tujuan yang pasti dalam permainan bola voli. Teknik dalam permainan bola voli merupakan aktifitas jasmani yang menyangkut cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan dalam permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.

Penguasaan teknik dasar merupakan faktor yang sangat penting dalam permainan bola voli. Tiap pemain harus memiliki penguasaan terhadap teknik yang ada dalam permainan bola voli. Pentingnya penguasaan teknik dasar permainan bola voli tersebut, menurut M. Yunus (1991: 68) adalah karena hal-hal sebagai berikut :

  1. Hukuman terhadap kesalahan teknik memantulkan dan memukul bola dalam peraturan permainan bola voli cukup dominan bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Kesalahan-kesalahan teknik itu antara lain: membawa bola, menyeruduk bola, mendorong bola, mengangkat bola dan pukulan ganda.

  2. Permainan bola voli adalah permainan tempo yang cepat, sehingga waktu untuk memainkan bola sangat terbatas, dan apabila tidak menguasai teknik dasar yang sempurna akan memungkinkan kesalahan-kesalahan teknik yang lebih besar.

  3. Regu yang saling bertanding dipisahkan oleh net sehingga tidak pernah terjadi kontak badan antara pemain yang saling berlawanan, hal ini memudahkan wasit mengawasi kesalahan teknik yang dilakukan para pemain.

  4. Untuk mengembangkan taktik-taktik yang tinggi hanya dimungkinkan jika teknik dikuasai dengan sempurna.


Jalannya permainan bola voli akan lebih menarik jika para pemainnya menguasai berbagai teknik dasar yang ada pada permainan bola voli. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental. Sehingga apabila ingin meningkatkan mutu prestasi permainan bola voli maka teknik dasar ini harus betul-betul sudah dikuasai terlebih dahulu.

Mengingat pentingnya penguasaan teknik dasar tersebut, maka setiap pemain harus berusaha secara perorangan meningkatkan penguasaan teknik-teknik dasar di dalam permainan bola voli secara sempurna. Penguasaan teknik tersebut hanya dapat dicapai dengan cara melakukan latihan secara sistematis, teratur dan kontinyu.

b. Macam-macam Usur Teknik Dasar Bermain Bola voli

Penguasaan teknik merupakan dasar bagi para pemain untuk dapat bermain bola voli dengan baik. Unsur-unsur gerakan keterampilan teknik dasar yang diperlukan untuk bermain bola voli cukup kompleks. Unsur-unsur teknik yang harus dikuasai pemain bola voli, menurut Soedarwo, Agus Margono dan Sunardi (1994: 7) adalah sebagai berikut :

a) Passing : (1) Teknik pass atas

  1. Teknik pass bawah

  2. Set-up / umpan

b) Smash : (1) Normal smash

  1. Semi smash

  2. Push smash

c) Service : (1) Servis tangan bawah

  1. Servis tangan atas

(a) Tenis service

(b) Floating

(c) Cekis

d) Block/bendungan: (1) Block tunggal

(2) Block berkawan


Secara garis besar unsur teknik bola voli terdiri dari, passing atas, passing bawah, servis, block dan smash. Passing merupakan salah satu jenis teknik dasar yang penting dalam permainan bola boli. Kemampuan passing yang baik dapat memberikan keuntungan bagi tim bola voli, untuk membangun serangan dan memperoleh nilai. Teknik passing pada permainan bola voli terdiri dari passing bawah dan passing atas.


2. Teknik Dasar Passing Atas Bola voli

a. Pengertian Teknik Dasar Passing Atas

Passing sering juga disebut operan, karena tujuannya adalah untuk mengoperkan bola. M. Yunus (1992: 122), mengemukakan bahwa, “passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan satu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun bola serangan terhadap regu lawan”. Tujuan passing adalah agar bola dapat dimainkan teman sendiri yang dilakukan di lapangan sendiri.

Teknik passing pada permainan bola voli dibedakan menjadi dua macam yaitu passing bawah dan passing atas. Passing atas adalah teknik dasar memainkan bola dengan menggunakan kedua jari-jari tangan dengan perkenaan bola di atas kepala. Passing bawah adalah teknik dasar memainkan bola dengan menggunakan kedua tangan, dimana perkenaan bola yaitu pada kedua lengan bawah.

Passing atas merupakan teknik passing yang paling sering digunakan untuk memberikan umpan smash. Passing atas sangat cocok untuk menerima bola yang datang dari pass bawah. Teknik passing atas sangat diperlukan untuk menunjang penyerangan, agar dapat mencapai kemenangan dalam permainan bola voli. Tiap pemain harus dapat melakukan passing atas dengan baik oleh karena kemampuan passing atas merupakan titik awal dari sebuah penyerangan.

Passing atas harus dapat dilakukan dengan baik dan benar. Teknik passing merupakan titik awal penyusunan pola penyerangan. Pola penyerangan dapat dilakukan dengan baik, jika pemain dapat menerima bola dari servis atau smash dengan passing bawah (operan) yang baik. Jika operan jelek, maka pengumpan mengalami kesulitan untuk menempatkan bola yang baik untuk pemain penyerang (smasher).


b. Pelaksanaan Teknik Dasar Passing Atas

Teknik gerakan passing atas dapat dibagi menjadi 3 tahapan atau fase, yaitu persiapan (sikap permulaan), pelaksanaan (sikap perkenaan) dan gerak lanjutan (sikap akhir). Seperti dikemukakan M. Yunus (1992: 122) bahwa, “gerakan pass bawah normal terdiri dari (1) sikap permulaan, (2) gerak pelaksanaan dan (3) gerak lanjutan”. Cara melakukan teknik pasing atas adalah jari-jari tangan terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk hampir saling berhadapan. Sebelum menyenth bola, lutut sedikit di tekuk hingga tangan berada di muka setinggi hidung. Sudut antara siku dan badan 45 derajat. Bola di sentuhnya dengan cara meluruskan kedua kaki dan lengan. Sikap pergelangan tangan dan jari-jari tidak berubah. Akan tetapi yang sudah mahir biasanya eksplosif pergelangan tangan memegang peranan yang besar.

Dalam setiap pembelajaran baik pemula setingkat SLTP, SMU, maupun Perguruan Tinggi sering sekali kita menjumpai kelemahan-kelemahan, yaitu sebagai berikut:

      1. Siku terlalu rapat dengan badan sehingga jari-jari menunjuk ke atas;

      2. Ibu jari menunjuk ke depan;

      3. Jari-jari lemas dan rapat;

      4. Bola kena telapak tangan;

      5. Menggerakan pergelangan tangan ke depan;

      6. Gagal menempatkan diri di bawah bola;

      7. Gagal meluruskan badan dan lengan;

      8. Gagal menyentuh bola dengan tepat.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.











Gambar. 1 Rangkaian gerakan passing atas


Keberhasilan melakukan gerakan dan sikap pada tiap tahapan teknik gerakan, dapat menunjang hasil akhir gerakan passing atas. Masing-masing tahapan harus dilaksanakan dengan baik. Teknik harus dikuasai dan dilakukannya harus betul, pemain harus mempelajari teknik gerakan passing atas.

Selama proses pembelajaran passing atas, koreksi dan pembetulan gerakan yang dilakukan siswa perlu diberikan secara terus menerus. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan yang menjadi kebiasaan. Kesalahan yang menjadi kebiasaan akan lebih sulit untuk diperbaiki.

3. Pembelajaran Passing Atas

a. Hakikat Pembelajaran Keterampilan

Pembelajaran merupakan proses mengajar yang dilakukan oleh guru dan belajar yang dilakukan oleh siswa. Belajar merupakan peristiwa atau kejadian yang memberikan pengalaman belajar bagi siswa atau pembelajar. Yang dimaksud dengan pengalaman belajar, menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 29) adalah, “seperangkat kejadian yang berisikan aktivitas dan kondisi belajar untuk memberi struktur terhadap pengalaman siswa dan kejadian tersebut terkait untuk pencapaian tujuan”.

Mengajar merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan pengajar untuk memberikan pengalaman kepada siswa selaku pembelajar. Rusli Lutan (1988: 381) menyatakan bahwa, “mengajar adalah seperangkat kegiatan sengaja oleh seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari pada yang diajar”.

Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang sebagai hasil belajar. Belajar merupakan pengembangan kemampuan yang terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang tujuan utamanya mengembangkan aspek psikomotor.

Keterampilan gerak merupakan perubahan yang diperoleh dari proses belajar motorik atau belajar gerak. Schmit yang dikutip Rusli Lutan (1988: 102) menyatakan bahwa, “belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil”.

Tujuan utama proses belajar gerak adalah peningkatan keterampilan. Orang dikatakan memiliki keterampilan jika dirinya terampil melakukan suatu gerakan tertentu dengan baik. Sugiyanto (1998: 289) menyatakan bahwa, “keterampilan gerak dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik. Semakin baik penguasaan gerak keterampilan, maka pelaksanaannya akan semakin efisien”. Keterampilan gerak dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik yaitu efektif dan efisien. Gerakan yang terampil pada dasarnya merupakan gerakan yang efisien. Efisiensi gerakan dapat dicapai apabila secara mekanis gerakan dilakukan dengan benar. Tujuan belajar keterampilan passing bawah yaitu agar pemain dapat melakukan gerakan passing bawah dengan gerakan yang benar secara mekanis.


b. Prinsip-prinsip Belajar Keterampilan

penguasaan suatu keterampilan memerlukan proses pembelajaran yang dilakukan secara bertahap, kontinyu dan berulang-ulang. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, pengajar harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam memberikan materi dalam pembelajaran teknik yang benar. Dalam hal ini Sugiyanto (1998: 329) mengemukakan bahwa, “hendaknya pengaturan materi belajar yang dipraktikkan dimulai dari yang mudah ke yang lebih sukar atau dari yang sederhana ke yang lebih kompleks”.

Dalam memberikan materi belajar teknik dasar passing atas, harus memperhatikan prinsip-prinsip tersebut. Pengajar harus memberikan drill (pembelajaran teknik) secara berulang-ulang, dengan berdasarkan prinsip mudah ke yang sukar dan dari sederhana ke yang kompleks. Melalui pembelajaran teknik seara intensif dengan berdasarkan pada prinsip yang benar, maka pemain akan dapat menguasai keterampilan teknik dasar passing bawah dengan baik.

Pembelajaran keterampilan memerlukan penyajian materi pembelajaran dengan metodik yang benar. Langkah-langkah yang tepat, dapat memberikan hasil secara lebih optimal. Suharno HP (1993: 119) mengemukakan mengenai langkah-langkah dalam pembelajaran keterampilan teknik bola voli sebagai berikut :

(a) Melatih gerak teknik secara keseluruhan.

(b) Melatih gerak-gerak bagian dengan teliti dan benar.

    1. Melatih gerak keseluruhan secara cermat dengan jalan menitikberatkan kunci-kunci yang dapat menjamin kebenaran gerak keseluruhan.

    2. Mengotomatisasikan gerak-gerak yang benar secara keseluruhan dengan jalan melakukan sebanyak mungkin frekuensinya.

    3. Dicoba/dipraktekkan dalam permainan dengan pengontrolan secara cermat gerakan teknik tersebut.

    4. Penyempurnaan kesalahan-kesalahan yang terdapat saat bermain/ bertanding, kemudian dilatih secara intensif untuk pemantapan otomatisme gerak.

    5. Dinilai/dievaluasi hasil gerak keterampilan yang menjadi tujuan latihan.


Pengajar perlu melakukan langkah-langkah di atas dengan baik. Langkah-langkah tersebut diatas jika dilaksanakan dengan baik akan dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran keterampilan olahraga, khususnya passing bawah.


b. Tahapan Belajar Keterampilan

Suatu keterampilan gerak dapat dicapai melalui proses belajar gerak. Penguasaan suatu keterampilan dapat dicapai melalui beberapa tahapan. Menurut Sugiyanto (1998: 315) bahwa, “Proses belajar gerak keterampilan terjadi dalam 3 fase belajar yaitu, (1) fase kognitif, (2) fase asosiatif, dan (3) fase otonomi”. Masing-masing tahapan memiliki karakteristik yang berbeda.

Fase kognitif merupakan fase awal dari proses belajar gerak. Perkembangan yang menonjol dalam fase awal ini yaitu daya pikir siswa, dimana siswa mengetahui dan memahami mengenai konsep gerakan yang dipelajari. Dalam tahap awal belajar keterampilan gerak pemain harus mengetahui dan memahami gerak yang benar dari informasi verbal dan bayangan (visual). Informasi tentang gerakan yang dipelajari ditangkap melalui indera, kemudian diproses dalam mekanisme perseptual. Selanjutnya gerakan yang akan dilakukan terkonsep di dalam pikiran.

Fase asosiatif yaitu suatu fase menghubung-hubungkan bagian-bagian gerakan yang telah mampu dilakukan sebelumnya. Fase asosiatif merupakan bagian penting dari proses belajar gerak, karena berkaitan dengan kemampuan merangkaikan gerakan yang dipelajari secara terpadu. Dalam tahap asosiatif pemain telah menguasai gerak yang benar, tetapi belum menjadi gerak otomatis. Dengan praktek berulang-ulang suatu gerakan makin dapat dikuasai. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan semakin berkurang.

Tahap akhir dalam proses belajar keterampilan gerak adalah tahap otonom. Pada tahap otonom ini gerakan-gerakan keterampilan sudah mampu dilakukan hampir otomatis. Gerakan dapat dilakukan dengan lancar, tidak terputus-putus, akurat, penampilan terbaiknya bisa dicapai secara ajeg. Otomatisasi gerakan ini dapat dicapai melalui latihan secara teratur dan berulang-ulang.

Penguasaan suatu pola gerak keterampilan diperlukan jangka waktu tertentu. Jangka waktu yang diperlukan itu tidak sama untuk setiap individu. Sugiyanto (1998: 289) mengemukakan bahwa :

Jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan proses belajar dan berlatih untuk tiap kategori gerakan keterampilan tidak sama. Semakin kompleks gerakan keterampilan yang dipelajari, akan memerlukan waktu yang lebih lama. Lamanya waktu yang diperlukan bukan hanya tergantung pada tingkat kompleksnya gerakan, tetapi juga dipengaruhi oleh bakat si pelajar.

Penguasaan suatu keterampilan memerlukan proses pembelajaran yang cukup kompleks. Lama waktu yang diperlukan untuk mempelajari suatu keterampilan sesuai dengan jenis keterampilan yang dipelajari. Semakin kompleks jenis keterampilan gerak yang dipelajari, waktu yang diperlukan semakin lama.


c. Pendekatan Pembelajaran Passing Atas

Teknik passing atas memiliki kedudukan yang penting dalam permainan bola voli. Oleh karena itu, pemain bola voli harus diberikan pembelajaran passing atas secara intensif. Dalam melakukan pembelajaran passing atas diperlukan strategi pendekatan pembelajaran yang sesuai.

Pendekatan pembelajaran yang tepat merupakan aspek yang sangat penting, untuk memperoleh keterampilan gerak yang diinginkan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan mempunyai hubungan fungsional yang kuat dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk itu guru harus memilih metode/pendekatan pembelajaran yang tepat dan dapat memberikan peluang untuk terjadinya proses belajar mengajar secara efektif dalam kegiatan interaksional. Pendekatan pembelajaran yang tepat ditentukan berdasarkan suatu analisis terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang ikut menentukan terhadap penguasaan keterampilan gerak yang diinginkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 246) bahwa, “pendekatan dapat diartikan sebagai proses, cara, perbuatan mendekati, atau metode untuk mencapai sesuatu”. Pendekatan dapat diartikan sama dengan metode. Winarno Surakhmad (1995: 69) mengemukakan bahwa, “Metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat suatu mencapai tujuan”. Aip Syarifuddin (1992: 184) mengemukakan bahwa, “metode pembelajaran yaitu suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk menentukan urutan kegiatan di dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara yang dipilih dan ditetapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam memilih suatu cara yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu adanya pemikiran dan penghitungan secara seksama. Metode yang dipilih harus merupakan suatu cara yang efisien dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam proses belajar keterampilan olahraga, diperlukan aktifitas jasmani untuk melakukannya. Melakukan kegiatan jasmani dengan gerakan yang dilakukan agar mempunyai hasil yang baik tanpa banyak mengeluarkan tenaga. Untuk menyajikan seperangkat kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk tercapainya tujuan yang diinginkan, salah satunya adalah metode mengajar yang mengacu kepada penemuan yang terarah dan pemecahan masalah. Penemuan dan pemecahan masalah tersebut merupakan metode yang membantu tercapainya tujuan dengan mengacu pada pendekatan pembelajaran terkendali, yang dengan seksama menyusun seri-seri pengajaran yang memberi urutan pengajaran belajar terhadap tujuan yang telah dirumuskan.

Pendekatan pembelajaran keterampilan motorik tergantung pada hubungan antara keunikan tugas yang akan membebani para siswa. Jenis pendekatan pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik tugas yang diberikan kepada siswa. Pembelajaran yang sistematis, teratur dan kontinyu serta dengan strategi pendekatan pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan penguasaan keterampilan passing atas dengan baik.

Pembelajaran olahraga, khususnya teknik passing atas bola voli pada siswa SMP, memerlukan modifikasi agar hasilnya lebih optimal. Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1992: 2) modifikasi pembelajaran olahraga meliputi 4 aspek yaitu, “(a) tujuan, (b) karakteristik materi, (c) kondisi lingkungan dan, (4) evaluasinya”. Modifikasi pembelajaran bola voli dapat dilakukan dengan memodifikasi beberapa aspek atau salah satu aspek saja.

Modifikasi pembelajaran bola voli dapat dilakukan pada aspek kondisi lingkungan yaitu berupa peralatan. Modifikasi kondisi lingkungan meliputi, peralatan, penataan ruang gerak dan jumlah siswa yang terlibat. Berkaitan dengan modifikasi peralatan bola voli, Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999: 7) mengemukakan bahwa,”Guru dapat mengurangi dan menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan skill itu. Misalnya, berat-ringannya, besar-kecilnya, tinggi-rendahnya, panjang-pendeknya peralatan yang digunakan”.

Sesuai dengan tingkat perkembangan fisik dan psikologisnya, pembelajaran bola voli untuk siswa SMP perlu beberapa modifikasi. Rusli Lutan (1988: 417) menjelaskan bahwa, “untuk mengajar bola voli di SD atau SLTP, jaring dapat diturunkan dari ukuran standard, berat bola lebih ringan, serta ukuran lapangan lebih sempit dari ukuran standard”.

Pengajar harus memberikan pembelajaran dengan pendekatan yang baik agar dapat mengantarkan siswanya kepada penguasaan keterampilan passing atas secara optimal. Pembelajaran bola voli di SMP dapat menggunakan modivikasi bola voli yaitu bola voli mini. Dalam penelitian ini dikaji dua macam pendekatan pembelajaran passing atas yaitu : (1) pembelajaran passing atas dengan bola standard dan, (2) pembelajaran passing atas dengan bola mini.


4. Pembelajaran passing atas Dengan Bola Standard

Pembelajaran passing atas menggunakan bola standard yaitu pembelajaran passing atas yang dilakukan secara berulang-ulang dengan bola yang ukurannya sesuai dengan peraturan PBVSI. Beberapa peraturan pokok dalam permainan bola voli standard menurut PBVSI adalah sebagai berikut :

    1. Bola dari bahan karet dan dilapisi kulit, berat 260-280 gram, keliling 65-67 cm.

    2. Lapangan berukuran 18 x 9 m.

    3. Tinggi jaring 2,43 m (putera) dan 2,24 m (puteri).

    4. Dimainkan oleh 6 (enam) orang setiap regu.


Pembelajaran dengan bola standard adalah pembelajaran keterampilan passing atas dengan peralatan dengan ukuran yang sesungguhnya secara langsung. Siswa diberikan pembelajaran teknik passing atas langsung menggunakan peralatan dengan ukuran yang sesungguhnya secara berulang-ulang. Pembelajaran passing atas dengan bola standard ini, sejak awal membiasakan siswa untuk melakukan gerakan melakukan passing atas dengan bola ukuran standard sesuai peraturan permainan bola voli.

Pembelajaran passing atas dengan bola standard merupakan pembelajaran yang langsung memberikan materi gerakan teknik passing atas dengan bola yang standard, yang lebih berat dan keras. Pada tahap awal pembelajaran biasanya siswa sering merasakan sakit, berat dan melakukan kesalahan-kesalahan teknik. Secara bertahap teknik dapat dikuasai dengan benar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran secara berulang-ulang.

Penggunaan bola standard dalam pembelajaran passing atas pada pemain pemula memiliki keuntungan dan kerugian. Berdasarkan karakteristiknya, dapat dianalisis mengenai keuntungan dan kelemahan pembelajaran passing atas dengan bola standard. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan bola standard dalam pembelajaran passing atas pada pemain pemula adalah :

  1. Membiasakan pemain untuk melakukan passing atas dengan bola yang sesuai dengan permainan bola yang sesungguhnya, sebab sejak awal telah dirangsang untuk melakukan passing atas dengan bola yang sesuai dengan peraturan. Hal ini akan menjadikan pemain untuk berorientasi terhadap sifat-sifat bola yang sesungguhnya dengan lebih baik.

  2. Membiasakan pemain untuk melakukan passing atas dengan kuat, sebab sejak awal telah dirangsang untuk melakukan passing atas dengan bola yang lebih berat.

Adapun kekurangan mengajar passing atas dengan bola standard pada pemula, khususnya siswa SMP adalah :

  1. Dengan penggunaan bola standard, bagi pemula kemungkinan terjadinya cedera lebih besar.

  2. Bola terlalu keras dan berat sehingga membuat siswa kurang bersemangat, karena bagi pemula dapat membuat tangan terasa panas, memar dan terkilir.

  3. Para siswa umumnya banyak yang putus asa dan malas karena dalam melakukan passing bawah sering gagal dan tangannya terasa sakit.


5. Pembelajaran Passing Atas Dengan Bola Mini

Pembelajaran passing atas menggunakan bola mini yaitu mengajar passing atas yang dilakukan secara berulang-ulang dengan bola mini sesuai tingkat usia siswa SMP. Penggunaan bola mini merupakan bentuk modifikasi peralatan sesuai kemampuan dan kondisi siswa. Rusli Lutan (1988: 417) menjelaskan bahwa, “untuk mengajar bola voli di SD atau SMP, jaring dapat diturunkan dari ukuran standard, berat bola lebih ringan, serta ukuran lapangan lebih sempit dari ukuran standard”.

Secara rinci fasilitas, alat dan perlengkapan yang digunakan dalam bola voli mini, menurut PBVSI (1995: 56) adalah sebagai berikut :

Lapangan : Panjang = 12 m, lebar = 5,5 m, tinggi net : pa = 210 cm, pi = 200 cm

Alat : Bola nomor 4, berat 230 – 250 gr, net panjang 7 m, lebar 90 cm

Perlengkapan : Kaos bernomor, sepatu olahraga, celana pendek (pakaian olahraga)


Siswa belajar teknik passing atas menggunakan bola yang beratnya lebih ringan dari bola standard serta memakai peraturan yang lebih sederhana. Penggunaan bola yang lebih ringan dari standard (standard) serta penggunaan peraturan yang lebih sederhana di kenal dengan nama “bola voli dengan bola mini”. Menurut PBVSI (1995: 89, “bola voli dengan bola mini diciptakan untuk memungkinkan lebih banyak orang menikmati bola voli dengan menciptakan suatu pandangan tentang bola voli agar dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat secara luas”.

Pembelajaran passing atas dengan bola mini, lebih aman dan lebih mudah karena menggunakan bola yang lebih kecil. Kelebihan lain, bola voli mini dapat dimainkan pada sarana-sarana dan perlengkapan yang lebih ekonomis, dengan demikian memudahkan untuk melakukan permainan ini. Peralatan yang disederhanakan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Dengan bola voli mini anak akan dapat lebih berhasil dalam menguasai teknik dalam permainan bola voli. Dimana keberhasilan tersebut dapat mendorong anak untuk mencapai keberhasilan yang berikutnya. “Dengan keberhasilan yang dicapai, pemain akan memperoleh suatu kebanggaan tersendiri sehingga sukses tersebut akan mendorongnya untuk mencapai keberhasilan yang lebih tinggi” (Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin, 1996: 139).

Penggunaan bola mini dalam pembelajaran passing atas pada pemain pemula memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan bola mini dalam pembelajaran passing atas pada pemain pemula adalah :

  1. Bola yang lebih ringan dan lunak terasa lebih nyaman dan aman, sehingga menambah semangat siswa untuk mencoba gerakan yang diajarkan.

  2. Bola yang lebih ringan sehingga dalam melakukan passing atas siswa tidak memerlukan tenaga yang penuh dan dengan mudah menguasai teknik passing atas. Dengan hal ini maka penekanan gerakan dapat ditujukan pada penguasaan passing atas

  3. Bola yang digunakan lebih ringan sehingga bagi pemain yang kekuatannya masih kurang akan dapat melakukan passing atas dengan berhasil. Oleh karena itu, tingkat keberhasilan dalam pembelajaran teknik passing atas lebih baik.

  4. Pembelajaran passing atas dengan bola mini ini efektif bagi pemain pemula, khususnya siswa SMP, sebab dilakukan dari mudah ke yang lebih sukar dan dari ringan ke berat.

Adapun kekurangan pembelajaran passing atas dengan bola mini pada pemain pemula adalah sebagai berikut :

  1. Bagi pemain yang sudah mampu menguasai teknik passing atas, dalam melakukan pembelajaran ini kurang bermanfaat dan membosankan.

  2. Kekuatan pukulan kurang berkembang dengan baik.

  3. Orientasi pemain terhadap bola yang sesungguhnya seperti dalam peraturan permainan menjadi kurang berkembang.


B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Teknik passing atas memiliki kedudukan yang penting dalam permainan bola voli, sehingga siswa harus diberikan pembelajaran passing atas secara intensif. Untuk pemain pemula terlebih dahulu diajarkan passing atas. Pembelajaran passing atas dapat dilakukan dengan bola standard (standard) dan bola mini.

Pembelajaran passing atas menggunakan bola standard yaitu mengajar passing atas yang dilakukan secara berulang-ulang dengan ukuran bola standard pertandingan internasional. Adapun pembelajaran passing atas menggunakan bola mini yaitu mengajar passing atas yang dilakukan secara berulang-ulang dengan bola mini sesuai tingkat usia siswa SMP. Bola yang digunakan lebih ringan dan lebih lunak. Penggunaan peralatan yang berbeda dapat berpengaruh terhadap pola gerak dan pembentukan kondisi fisik pada siswa. Pada akhirnya perbedaan ini dapat berpengaruh pada perbedaan peningkatan kemampuan passing atas pada siswa.

Bola yang digunakan dalam pembelajaran passing atas dengan bola standard yaitu bola yang standard dalam permainan bola voli. Penggunaan bola standard yang standar dapat membiasakan siswa untuk melakukan passing atas dengan kuat dan dengan lebih baik. Akan tetapi bagi pemula penggunaan bola standard yang standar terasa lebih keras dan berat sehingga secara psikologis dapat membebani terhadap siswa. Pada tahap awal akan banyak terjadi kegagalan. Konsentrasi dalam pelaksanaan gerakan passing atas hanya tertuju pada penggunaan tenaga, sedangkan penggunaan teknik passing atas yang baik sering terabaikan.

Bola yang digunakan dalam pembelajaran passing atas dengan bola mini lebih lunak dan lebih ringan dari bola standard. Pembelajaran passing atas dengan bola voli mini, lebih aman dan lebih mudah karena menggunakan bola yang lebih ringan dan lunak. Pembelajaran dengan bola voli mini terasa lebih nyaman dan aman, sehingga menambah semangat siswa untuk mencoba gerakan yang diajarkan. Penekanan gerakan dapat ditujukan pada penguasaan passing atas. Siswa dapat melakukan gerakan passing atas dengan lebih berhasil. Pembelajaran passing atas dengan bola mini efektif bagi pemain pemula, khususnya siswa SMP, sebab dilakukan dari mudah ke yang lebih sukar dan dari ringan ke berat. Akan tetapi bagi pemain yang sudah mampu menguasai teknik passing atas, dalam melakukan pembelajaran ini kurang bermanfaat dan membosankan. Kekuatan pukulan dan orientasi siswa terhadap bola yang sesungguhnya seperti dalam peraturan permainan menjadi kurang berkembang.

Perbandingan antara pembelajaran passing atas dengan pendekatan bola standard dan bola mini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 : Perbandingan antara pembelajaran passing atas dengan pendekatan bola standar dan bola mini


Pembelajaran

Kelebihan

Kekurangan


Pendekatan bola standard


  • Membiasakan pemain untuk melakukan passing atas dengan bola sesuai dengan peraturan bola voli.


  • Sejak awal telah dirangsang untuk melakukan passing atas dengan bola yang lebih berat sehingga siswa menjadi lebih kuat.


  • Bagi pemula (siswa SMP) dapat membuat tangan terasa panas, memar dan terkilir, kemungkinan terjadinya cedera lebih besar

  • Bola terlalu keras dan berat sehingga membuat siswa kurang bersemangat

  • Para siswa umumnya banyak yang putus asa dan malas karena dalam melakukan passing bawah sering gagal dan tangannya terasa sakit.


Pendekatan bola mini


  • Bola lebih ringan dan lunak terasa lebih nyaman dan aman, sehingga menambah semangat siswa untuk mencoba gerakan yang diajarkan.

  • Siswa lebih berkonsentrasi pada pola gerakan yang benar, sehingga pembentukan keterampilan tekniknya lebih baik

  • Tingkat keberhasilan dalam pembelajaran teknik passing bawah lebih baik

  • Pembelajaran ini dilakukan dari mudah ke yang lebih sukar dan dari ringan yang ke berat, sehingga lebih efektif


  • Bagi pemain bola voli tingkat lanjut, pembelajaran ini kurang bermanfaat dan membosankan

  • Kekuatan pukulan kurang berkembang dengan baik

  • Orientasi pemain terhadap bola yang sesungguhnya sesuai peraturan permainan kurang berkembang


C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

  1. Ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran passing atas dengan pendekatan bola standard dan bola mini terhadap hasil passing atas bola voli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.

  2. Pembelajaran passing atas dengan pendekatan bola mini memiliki pengaruh yang lebih baik daripada dengan pendekatan bola standar pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri VIII Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.







BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


Tempat dan Waktu Penelitian


  1. Tempat Penelitian


Pelaksanaan latihan dan pengambilan data penelitian ini yaitu di lapangan SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes.


  1. Waktu Penelitian


Pada penelitian ini dilakukan treatment (perlakuan) selama 6 minggu, 3 kali pertemuan seminggu. Pelaksa­naan perlakuan yaitu mulai 21 Juli 2008 sampai dengan 2 September 2008. Sebelum perlakuan dilakukan tes awal dan setelah perlakuan dilakukan tes akhir yang pelaksanaannya adalah:


Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian

No

Kegiatan

Waktu

Keterangan

1

Tes awal

Senin, 21 Juli 2008


2

Treatment

23 Juli 2008 s/d 1 September 2008

Secara rinci di lampiran

3

Tes akhir

Selasa, 2 September 2008




Metode dan Rancangan Penelitian


Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian. Untuk mencapai tujuan penelitian yang ada, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang sesungguhnya. Sugiyanto (1994:21) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen adalah,

Penelitian yang bertujuan untuk meneliti ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta besarnya hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan (treament) terhadap kelompok eksperimen yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang tidak diberi perlakukan atau diberi perlakuan yang berbeda.

Penelitian eksperimen ini menggunakan pola pemasangan subyek atau "Matching by Subject Design". Subyek dipisahkan ke dalam dua kelompok yang mana pemisahan itu dilakukan sedemikian rupa sehingga kedua kelompok tersebut merupakan kelompok yang seimbang. Pemasangan subyek pada penelitian eksperimen dengan pola "matched by subject design" mempunyai beberapa cara. Sutrisno Hadi (1982:484) mengemukakan bahwa "pada dasarnya ada tiga cara pairing yaitu, (1) nominal pairing, (2) ordinal pairing, dan (3) kombinasinya".

Pemasangan atau pairing yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara "ordinal pairing" yaitu, sampel yang memiliki kemampuan yang setara dipasangkan, kemudian anggota-anggota tiap pasangan dipisahkan ke dalam dua kelompok yaitu kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2).

Pembagian kelompok eksperimen berdasarkan prestasi tiap individu pada tes awal passing atas bola voli. Setelah prestasi tes awal dirangking, kemudian subyek yang memiliki prestasi yang setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok 1 dan kelompok 2. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang sama, karena telah disamakan. Sehingga apabila nanti pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini benar-benar dikarenakan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Rancangan penelitian eksperimen Matched by Subject Design tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

K1 X1 Y2


S Y1 (op)


K2 X2 Y2


Gambar 7. Rancangan Penelitian

Keterangan :

S = Subyek penelitian

op = Melalui prosedur subject matching ordinal pairing

Y1 = Tes awal passing atas

K1 = Kelompok 1

K2 = Kelompok 2

X1 = Pembelajaran passing atas menggunakan bola standar

X2 = Pembelajaran passing atas menggunakan bola mini

Y2 = Tes akhir passing atas


Pembagian kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah dengan cara zig-zag. Adapun pembagian kelompok eksperimen tersebut adalah sebagai berikut :

Kelompok 1 Kelompok 2

  1. 2

  1. 3

  2. 6

dst 7

Gambar 8. Pembagian kelompok eksperimen



  1. Populasi dan Sampel


  1. Penetapan Populasi


Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2007/2008. Jumlah populasi sebanyak 130 siswa.


  1. Teknik Pengambilan Sampel


Besarnya sampel yang harus diambil dalam suatu penelitian, Suharsimi Arikunto (1999:120) yaitu, “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila obyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih.” Karena jumlah populasinya 130 siswa maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sample acak ( random sampling ). Seluruh anggota populasi siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009, yang berjumlah 130 siswa diundi dengan cara lotre diambil sejumlah 30 untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian populasi.


Variabel Penelitian


Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen) yaitu:

  1. Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi varibel lain. Variabel independen pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :

    1. Pembelajaran passing atas menggunakan bola standar

    2. Pembelajaran passing atas menggunakan bola mini

  2. Variabel terikat (dependen) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Variabel dependen pada penelitian ini adalah kemampuan passing atas bola voli


  1. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik tes dan pengukuran. Tes yang dilakukan adalah tes passing atas bola voli. Tes dilaksanakan 2 kali yaitu tes awal dan tes akhir.


  1. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dikumpulkan, disusun dan dianalisis secara statistik dengan langkah sebagai berikut :


  1. Uji Reliabilitas


Untuk mencari reliabilitas data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :

N. XY - X. Y

rXY =

{N. X² - (X)² } { N. Y² - (Y)²}


(Sujana, 1992 : 269)



Keterangan :

N = Jumlah sampel

rXY = Korelasi antara X dan Y

X = Hasil tes

Y = Hasil re-test

 = Jumlah



  1. Pengujian Prasyarat Analisis


Sebelum analisis data dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.


  1. Uji Normalitas

Untuk mencari kenormalan data penelitian, menggunakan metode chi-kuadrat, dengan rumus sebagai berikut:

² = (fo – fh)²

fh

(Sutrisno Hadi,1982:257)

Keterangan:

² = Nilai Chi Kuadrat

fo = Frekuensi data yang diperoleh

fh = frekuensi yang diharapkan


  1. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil.

SD²bs

Fdbvb : dbvk =

SD²kt

(Sutrisno Hadi, 1982 : 386)

Keterangan :

dbvb = derajat kebebasan dari varians yang lebih besar

dbvk = derajat kebebasan dari varians yang lebih kecil

SD²bs = varians yang lebih besar

SD²kt = varians yang lebih kecil

  1. Analisis Perbedaan


Analisis perbedaan yang dilakukan terdiri dari :


  1. Uji Perbedaan

Rumus yang digunakan untuk mencari nilai perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :

Md

t =

N ( N – 1)


(Sutrisno Hadi, 1995 : 457)

Keterangan :

Md = Mean beda dari pasangan

d² = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan

N = Jumlah pasangan

Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut:

D

Md =

N

Keterangan :

D = Perbedaan masing-masing subyek

N = Jumlah pasangan

Data yang diperoleh dari hasil perhitungan ttest baik tes awal maupun tes akhir dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan db = N – 1


  1. Perhitungan Perbedaan Persentase Peningkatan

Penghitungan persentase peningkatan pada kelompok 1 dan kelompok 2 dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Mean Different

Persentase peningkatan = x 100%

Mean Pretest


Mean different = mean posttest – mean pretest



BAB IV

HASIL PENELITIAN


Pada bab ini disajikan mengenai hasil pengolahan dan analisis data beserta interpretasinya. Penyajian hasil pengolahan dan analisis data adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir kemampuan passing atas. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, hasil analisis data dan pembahasan dan pengujian hipotesis.


    1. Deskripsi Data


Deskripsi hasil analisis data hasil tes kemampuan passing atas yang dilakukan pada kelompok 1 dan kelompok 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes Kemampuan Passing Atas Kelompok 1 dan Kelompok 2.

Kelompok

Tes

N

Hasil

Terendah

Hasil

Tertinggi

Mean

SD

Kelompok 1

Awal

15

15.5

39.0

26.63

6.246


Akhir

15

27.0

46.5

37.16

6.040

Kelompok 2

Awal

15

15.0

36.0

26.60

6.020


Akhir

15

29.0

47.5

38.86

5.440


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebelum diberi perlakuan kelompok 1 memiliki rata-rata kemampuan passing atas 26.63, sedangkan setelah mendapat perlakuan memiliki rata-rata kemampuan passing atas 37.16. Adapun rata-rata kemampuan passing atas pada kelompok 2 sebelum diberi perlakuan adalah sebesar 26.60, sedangkan setelah mendapat perlakuan memiliki rata-rata kemampuan passing atas adalah sebesar 38.86.



    1. Uji Reliabilitas


Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes kemampuan passing atas, dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas tes awal dan tes akhir kemampuan passing atas yang dilakukan pada penelitian ini adalah:

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data


Hasil Tes

Reliabilita

Kategori

Tes Awal

0,99

Sangat Tinggi

Tes Akhir

0,87

Tinggi


Dari tabel tersebut diketahui bahwa, nilai reliabilitas hasil tes awal adalah sebesar 0,99, dimana termasuk dalam kategori tinggi sekali. Adapun nilai reliabilitas hasil tes akhir adalah sebesar 0,87, dimana termasuk dalam kategori tinggi sekali. Untuk mengartikan kategori koefisien reliabilita tes tersebut, digunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter, yang dikutip Mulyono B. (1992:22), yaitu:

Tabel 4. Range Kategori Reliabilitas

Kategori

Reliabilita

Tinggi Sekali

0,90 – 1,00

Tinggi

0,80 – 0,89

Cukup

0,60 – 0,79

Kurang

0,40 – 0,59

Tidak Signifikan

0,00 – 0,39



    1. Pengujian Persyaratan Analisis


Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.


    1. Uji Normalitas


Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Pada pengujian normalitas data penelitian ini digunakan metode Chi-kwadrat. Hasil uji normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data


Kelompok

M

SD

χ2hitung

χ2tabel 5%

K1

26.63

6.24

9.344

11.070

K2

26.60

6.02

3.340

11.070

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada K1 diperoleh nilai χ2hitung = 9.344. Dengan db = r - 1 = 6 - 1 = 5, dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakannya adalah 11,070. Ternyata nilai χ2hitung = 9.344, lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 11.070. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada K1 termasuk berdistribusi normal.

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada K2 diperoleh nilai χ2hitung = 3.340. Dengan db = r - 1 = 6 - 1 = 5, dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakannya adalah 11,070. Ternyata nilai χ2hitung = 3.340, lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 11.070. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada K2 termasuk berdistribusi normal.


    1. Uji Homogenitas


Tujuan uji homogenitas adalah untuk menguji kesamaan varians antara kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas ini berfungsi sebagai persyaratan dalam pengujian perbedaan, dimana jika terdapat perbedaan antar kelompok yang diuji, perbedaan itu betul-betul merupakan perbedaan nilai rata-rata. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data


Kelompok

N

SD2

Fhitung

Ftabel 5%

K1

15

36.108

1.099

2.48

K2

15

32.839


Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai Fhitung = 1.035. Sedangkan dengan db = 14 lawan 14, angka Ftabel 5% = 2.48, yang ternyata bahwa nilai Fhitung = 1.099 lebih kecil dari Ftabel 5% = 2.48. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki varians yang homogen. Dengan demikian apabila nantinya antara kelompok 1 dan kelompok 2 terdapat perbedaan, perbedaan tersebut benar-benar karena adanya perbedaan rata-rata nilai yang diperoleh.


    1. Hasil Analisis Data


    1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan


Sebelum diberikan perlakuan dilakukan uji perbedaan antara kelompok 1 dan kelompok 2 dari hasil pemasangan yang subyek yang telah dilakukan. Tujuan uji perbedaan yang dilakukan sebelum diberi perlakuan tersebut, untuk menguji apakah sebelum diberi perlakuan kedua kelompok tersebut benar-benar berangkat dari titik tolak kemampuan yang sama. Hasil uji perbedaan yang telah dilakukan antara kelompok 1 dan kelompok 2, sebelum diberikan perlakuan adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2


Kelompok

N

M

Md

thitung

ttabel 5%

K1

15

26.63

0.033

0.100

2.145

K2

15

26.60

Dari uji t yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai t yang diperoleh sebesar 0.10012, sedangkan dengan db = N - 1 = 15 - 1 = 14 dan taraf signifikansi 5%, nilai t dalam tabel = 2.145. Ternyata nilai t yang diperoleh lebih kecil dari ttabel 5%. Dengan demikian hipotesis nol diterima, yang berarti bahwa sebelum diberi perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dengan kelompok 2. Sehingga apabila setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan, maka perbedaan tersebut betul-betul dikarenakan adanya perbedaan pengaruh perlakuan yang diberikan.


    1. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan


Dalam penelitian ini subyek diberi perlakuan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali setiap minggu. Dalam hal ini kelompok 1 diberi perlakuan latihan lompat antar trap dan kelompak 2 diberi perlakuan latihan lompat peti bertingkat, kemudian dilakukan tes akhir. Dari hasil tes akhir pada masing-masing kelompok tersebut kemudian dilakukan uji perbedaan, yang hasilnya adalah sebagai berikut:


Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Antara Kelompok 1 dan Kelompok 2.

Kelompok

N

M

Md

thitung

ttabel 5%

K1

15

37.16

1.70

3.199

2.145

K2

15

38.86


Dari uji t yang dilakukan dapat diperoleh nilai t sebesar 3.199, yang ternyata nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel 5% yaitu 2.145. Dengan demikian hipotesis nol ditolak, yang berarti bahwa setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2.




    1. Perbedaan Persentase Peningkatan.


Untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki persentase peningkatan yang lebih baik, diadakan penghitungan perbedaan persentase peningkatan tiap-tiap kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan kemampuan passing atas dalam persen pada kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut:


Tabel 9. Rangkuman Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kemampuan passing atas Dalam Persen Kelompok 1 dan Kelompok 2


Kelompok

N

Mean

Pretest

Mean

Posttest

Mean

Different

Persentase

Peningkatan

Kelompok 1

15

26.63

37.16

10.53

39.54187%

Kelompok 2

15

26.60

38.86

12.26

46.09022%

    1. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


Dari hasil analisis data yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan, diperoleh nilai t antara tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 = 0.100, sedangkan ttabel = 2.145. Ternyata t yang diperoleh < t dalam tabel, yang berarti hipotesis nol diterima. Dengan demikian kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan dalam keadaan seimbang. Antara kelompok 1 dan kelompok 2 berangkat dari titik tolak kemampuan passing atas yang sama. Yang berarti setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan, hal itu karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan.

Dari hasil uji perbedaan yang dilakukan terhadap hasil tes akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2, diperoleh nilai t sebesar 3.199. Sedangkan ttabel = 2.145. Ternyata t yang diperoleh > t dalam tabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan selama 6 minggu, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2. Karena sebelum diberikan perlakuan kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama, maka perbedaan tersebut adalah karena perbedaan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

Setiap bentuk latihan memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan bentuk dan jenis latihan yang digunakan dalam latihan dapat memberikan pengaruh yang bersifat khusus, sehingga memberikan hasil yang berbeda. Pada penelitian ini antara kelompok kelompok 1 dan kelompok 2 diberikan perlakuan dengan alat yang berbeda. Kelompok 1 mendapat latihan passing atas (menggunakan bola standar), sedangkan kelompok 2 mendapat latihan passing atas (menggunakan bola mini). Penggunaan pendekatan dalam latihan dapat berpengaruh terhadap proses latihan yang berlangsung serta pembentukan pola gerakan keterampilan.

Antara latihan passing atas menggunakan pendekatan bola standar dan latihan passing atas menggunakan pendekatan bola mini memiliki pola gerak dan pembebanan yang berbeda. Hal ini dapat berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan dan kondisi fisik yang berbeda pula. Oleh karena itulah, latihan passing atas menggunakan pendekatan bola mini dan latihan passing atas menggunakan pendekatan bola mini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kemampuan passing atas bolavoli. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh antara passing atas menggunakan pendekatan bola standar dan latihan latihan passing atas menggunakan pendekatan bola mini terhadap kemampuan passing atas bola voli.

Latihan bolavoli menggunakan menggunakan pendekatan bola standar, memiliki pola gerakan dan dapat membentuk kemampuan teknik dasar yang diperlukan untuk bolavoli. Pola gerakan latihan menggunakan pendekatan bola standar yaitu memasing bola ke depan dan ke atas. Pola gerakan tersebut lebih sesuai dengan pola gerakan keterampilan yang diperlukan dalam bolavoli. Penggunaan pendekatan bola standar juga lebih memberikan rangsangan pada anak untuk lebih maju. Oleh karena itulah maka latihan menggunakan pendekatan bola standar dapat memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada latihan passing atas menggunakan pendekatan bola mini. Oleh karena itulah, maka kelompok 2 (kelompok yang mendapat perlakuan latihan menggunakan pendekatan bola mini) memiliki peningkatan kemampuan passing atas yang lebih besar dari pada kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan latihan menggunakan pendekatan bola standar). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa, latihan passing atas menggunakan pendekatan bola mini memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada latihan passing atas menggunakan pendekatan bola standar, terhadap peningkatan kemampuan passing atas bola voli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 01 Ketanggunan tahun pelajaran 2008/2009, dapat diterima kebenarnya.


BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


      1. Simpulan


Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

    1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran passing atas menggunakan bola voli standar dengan bola voli mini terhadap hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009, (thitung = 2.954 > ttabel = 2.1110).

    2. Pendekatan bola voli mini memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada pendekatan bola voli standar terhadap kemampuan passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009.



      1. Implikasi


Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pembelajaran passing atas dengan menggunakan pendekatan bola voli mini memiliki hasil yang lebih baik dari pada pembelajaran hasil belajar passing atas bolavoli dengan pendekatan bola voli standar dalam meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009.

Atas dasar simpulan yang diperoleh, dapat dikemukakan implikasi yang ditimbulkan hasil penelitian sebagai berikut,

  1. Penggunaan metode mengajar memiliki efektifitas yang berbeda dalam meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli. Program pembelajaran untuk mengembangkan hasil belajar passing atas bolavoli, harus menggunakan metode yang tepat sesuai dengan jenis keterampilan yang diajarkan.

  2. Pembelajaran passing atas dengan pendekatan bola voli mini memberikan peningkatan hasil belajar passing atas yang lebih baik dai pada dengan menggunakan pendekatan bola voli standar. Hal ini berarti bahwa pembelajaran passing atas dengan pendekatan bola voli mini secara meyakinkan memberikan pengaruh yang lebih efektif untk keterampilan passing atas bolavoli, khususnya pada siswa Sekolah Menengah Pertama.


      1. Saran


Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang ditimbulkan, maka kepada para pengajar dan pembina olahraga khususnya di SMP SMP Negeri 1 Ketanggungan, disarankan hal-hal sebagai berikut:

    1. Dalam memilih pendekatan pembelajaran, khususnya untuk meningkatkan kemampuan passing atas, hendaknya pembina memilih jenis latihan yang lebih sesuai dengan karakteristik keterampilan olahraga yang dikembangkan dan karakteristik siswa.

    2. Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan passing atas perlu digunakan metode yang tepat dengan pembelajaran passing atas menggunakan pendekatan bola voli mini.

    3. Lampiran 16.

      PROGRAM LATIHAN

      Kelompok 1


      Minggu ke

      Set

      Repetisi

      Interval

      (Menit)

      Tinggi Net

      Keterangan

      Senin, 21- 07- 2008

      Tes Awal

      I

      Rabu, 23 -07-2008

      Jumat,25– 07-2008

      Senin, 28-07-2008


      2

      2

      2


      15

      15

      15


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m



      Kelompok 1

      II

      Rabu, 30 -07-2008

      Jumat,1– 08-2008

      Senin, 4-08-2008


      2

      2

      2


      15

      15

      15


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      III

      Rabu, 6 – 08 - 2008

      Jumat,8 – 08 -2008

      Senin, 11-08-2008


      3

      3

      3


      20

      20

      20


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      IV

      Rabu, 13– 08 - 2008

      Jumat,15 – 08 -2008

      Senin, 18-08-2008


      4

      4

      4


      25

      25

      25


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      V

      Rabu, 20– 08 - 2008

      Jumat,22 – 08 -2008

      Senin, 25-08-2008


      4

      4

      4


      25

      25

      25


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      VI

      Rabu, 27– 08 - 2008

      Jumat,29– 08 -2008

      Senin, 1-09-2008


      4

      4

      4


      25

      25

      25


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      Selasa, 2-09-2008

      Tes Akhir

      Kelompok II


      Minggu ke

      Set

      Repetisi

      Interval

      (Menit)

      Tinggi Net

      Keterangan

      Senin, 21- 07- 2008

      Tes Awal

      I

      Rabu, 23 -07-2008

      Jumat,25– 07-2008

      Senin, 28-07-2008


      2

      2

      2


      15

      15

      15


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m



      Kelompok 1

      II

      Rabu, 30 -07-2008

      Jumat,1– 08-2008

      Senin, 4-08-2008


      2

      2

      2


      15

      15

      15


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      III

      Rabu, 6 – 08 - 2008

      Jumat,8 – 08 -2008

      Senin, 11-08-2008


      3

      3

      3


      20

      20

      20


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      IV

      Rabu, 13– 08 - 2008

      Jumat,15 – 08 -2008

      Senin, 18-08-2008


      4

      4

      4


      25

      25

      25


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      V

      Rabu, 20– 08 - 2008

      Jumat,22 – 08 -2008

      Senin, 25-08-2008


      4

      4

      4


      25

      25

      25


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      VI

      Rabu, 27– 08 - 2008

      Jumat,29– 08 -2008

      Senin, 1-09-2008


      4

      4

      4


      25

      25

      25


      2

      2

      2


      2.00 m

      2.00 m

      2.00 m

      Selasa, 2-09-2008

      Tes Akhir



      Lampiran 17.

      Petunjuk Pelaksanaan

      Tes Passing Bawah Bolavoli



      1. Tujuan : Mengukur kamampuan passing bawah

      2. Alat – alat :

        1. Roll meter

        2. Tali rafia

        3. Net

        4. Bolavoli mini

        5. Bola Plastik

        6. Stop watch

      3. Petugas :

      • Pencatat hasil 1 orang

      • Pengawas 1 orang

      • Pemberi tanda 1 orang

      • Penghitung 1 orang

      1. Pelaksanaan :

      Teste berdiri memegang bola dalam kotak ukuran 3 x 3 meter, memvoli bola ke atas. Setelah ada aba-aba dari petugas, teste memvoli bola sebanyak ia mampu melakukannya selama 1 menit. Lambungan bola harus melampaui ketinggian net. Jika lambungan bola kurang dari ketinggian net tidak dihitung. Jika bola sulit dikuasai boleh ditangkap dan diteruskan kembali sampai batas waktu habis.

      1. Penilaian :

      Dihitung jumlah pantulan yang benar selama 1 menit. Pelaksanaan selama 3 kali. Skor terakhir adalah rata-rata dari tiga kali pelaksanaan tes.

    4. Lampiran 1.

      Data hasil tes awal passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.


      No

      Nama

      Hasil Tes Awal



      1

      2

      3

      Nilai

      1

      Sheila Silviana A

      24

      25

      28

      26.5

      2

      Rista Tri R. N

      32

      30

      35

      33.5

      3

      Winda Yunita

      21

      19

      24

      22.5

      4

      Inggrit Pratiwi

      30

      29

      35

      32.5

      5

      Hamidah

      20

      18

      17

      19.0

      6

      Dimas Ayu W

      19

      27

      32

      29.5

      7

      Rizka Mahar P

      30

      32

      26

      31.0

      8

      Viny Rezkiana

      19

      17

      21

      20.0

      9

      Hany Masfufah

      24

      19

      22

      23.0

      10

      Fenty Aditya N. P

      17

      16

      19

      18.0

      11

      Maryani

      28

      31

      30

      30.5

      12

      Eka

      25

      20

      23

      24.0

      13

      Endriyati

      24

      18

      13

      26.0

      14

      Indriyani

      23

      19

      15

      21.0

      15

      Mirna Rahayu

      25

      28

      22

      26.5

      16

      Puji Asri I

      24

      29

      23

      26.5

      17

      Tri Astutti

      24

      27

      21

      25.5

      18

      Amalia

      30

      33

      36

      34.5

      19

      Evi Fadilah

      26

      28

      25

      27.0

      20

      Siti Johariyah

      25

      21

      19

      23.0

      21

      Endra Ningsih

      36

      32

      30

      34.0

      22

      Febriana R

      32

      38

      40

      39.0

      23

      Anggun

      13

      13

      17

      15.0

      24

      Yuniarti

      15

      14

      16

      15.5

      25

      Yuliani

      24

      28

      24

      26.0

      26

      Lidya K

      38

      37

      35

      36.0

      27

      Reza

      30

      27

      29

      29.5

      28

      Windi

      25

      31

      35

      33.0

      29

      Eka Dewi H

      27

      21

      23

      25.0

      30

      Indah F

      20

      24

      27

      25.5


      Lampiran 2.

      Data hasil re-test awal passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.


      No

      Nama

      Hasil Tes Awal



      1

      2

      3

      Nilai

      1

      Sheila Silviana A

      24

      25

      28

      25,6

      2

      Rista Tri R. N

      32

      30

      35

      32,3

      3

      Winda Yunita

      21

      19

      24

      21,3

      4

      Inggrit Pratiwi

      30

      29

      35

      31,3

      5

      Hamidah

      20

      18

      17

      18,3

      6

      Dimas Ayu W

      19

      27

      32

      26

      7

      Rizka Mahar P

      30

      32

      26

      29,3

      8

      Viny Rezkiana

      19

      17

      21

      19

      9

      Hany Masfufah

      24

      19

      22

      21,6

      10

      Fenty Aditya N. P

      17

      16

      19

      17,3

      11

      Maryani

      28

      31

      30

      29,6

      12

      Eka

      25

      20

      23

      22,6

      13

      Endriyati

      24

      18

      13

      18,3

      14

      Indriyani

      23

      19

      15

      19

      15

      Mirna Rahayu

      25

      28

      22

      25

      16

      Puji Asri I

      24

      29

      23

      25,3

      17

      Tri Astutti

      24

      27

      21

      24

      18

      Amalia

      30

      33

      36

      33

      19

      Evi Fadilah

      26

      28

      25

      26,3

      20

      Siti Johariyah

      25

      21

      19

      21,6

      21

      Endra Ningsih

      36

      32

      30

      32,6

      22

      Febriana R

      32

      38

      40

      36,6

      23

      Anggun

      13

      13

      17

      14,3

      24

      Yuniarti

      15

      14

      16

      15

      25

      Yuliani

      24

      28

      24

      25,3

      26

      Lidya K

      38

      37

      35

      36,6

      27

      Reza

      30

      27

      29

      28,6

      28

      Windi

      25

      31

      35

      30,3

      29

      Eka Dewi H

      27

      21

      23

      23,6

      30

      Indah F

      20

      24

      27

      23,6



      Lampiran 3.


      Data hasil tes akhir passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.



      No

      Nama

      Hasil Tes Awal

      1

      2

      3

      Nilai

      1

      Sheila Silviana A

      33

      39

      37

      38.0

      2

      Rista Tri R. N

      42

      44

      44

      44.0

      3

      Winda Yunita

      30

      28

      31

      30.5

      4

      Inggrit Pratiwi

      40

      44

      41

      41.5

      5

      Hamidah

      29

      34

      27

      30.0

      6

      Dimas Ayu W

      43

      42

      44

      43.0

      7

      Rizka Mahar P

      45

      34

      39

      42.0

      8

      Viny Rezkiana

      32

      30

      28

      30.0

      9

      Hany Masfufah

      37

      37

      38

      37.5

      10

      Fenty Aditya N. P

      27

      30

      25

      28.5

      11

      Maryani

      37

      40

      35

      38.5

      12

      Eka

      35

      36

      31

      35.5

      13

      Endriyati

      38

      44

      37

      41.0

      14

      Indriyani

      25

      27

      32

      29.5

      15

      Mirna Rahayu

      38

      39

      40

      39.0

      16

      Puji Asri I

      38

      38

      35

      37.0

      17

      Tri Astutti

      42

      38

      35

      38.5

      18

      Amalia

      38

      35

      42

      40.0

      19

      Evi Fadilah

      39

      42

      41

      41.5

      20

      Siti Johariyah

      40

      36

      34

      37.0

      21

      Endra Ningsih

      45

      44

      44

      44.5

      22

      Febriana R

      48

      45

      41

      46.5

      23

      Anggun

      28

      34

      25

      29.0

      24

      Yuniarti

      27

      28

      20

      27.

      25

      Yuliani

      30

      36

      34

      35.0

      26

      Lidya K

      47

      46.5

      48

      47.5

      27

      Reza

      40

      38

      37

      38.5

      28

      Windi

      44

      47

      45

      45.5

      29

      Eka Dewi H

      30

      35

      40

      37.5

      30

      Indah F

      40

      44

      42

      42.0

      Lampiran 4.


      Data hasil re-test akhir passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.



      No

      Nama

      Hasil Tes Awal

      1

      2

      3

      Nilai

      1

      Sheila Silviana A

      33

      39

      37

      36,3

      2

      Rista Tri R. N

      42

      44

      44

      43,3

      3

      Winda Yunita

      30

      28

      31

      29,6

      4

      Inggrit Pratiwi

      40

      44

      41

      41,6

      5

      Hamidah

      29

      34

      27

      30

      6

      Dimas Ayu W

      43

      42

      44

      43

      7

      Rizka Mahar P

      45

      34

      39

      39,3

      8

      Viny Rezkiana

      32

      30

      28

      30

      9

      Hany Masfufah

      37

      37

      38

      37,3

      10

      Fenty Aditya N. P

      27

      30

      25

      27,3

      11

      Maryani

      37

      40

      35

      37,3

      12

      Eka

      35

      36

      31

      34

      13

      Endriyati

      38

      44

      37

      39,6

      14

      Indriyani

      25

      27

      32

      28

      15

      Mirna Rahayu

      38

      39

      40

      39

      16

      Puji Asri I

      38

      38

      35

      37

      17

      Tri Astutti

      42

      38

      35

      38,3

      18

      Amalia

      38

      35

      42

      38,3

      19

      Evi Fadilah

      39

      42

      41

      40,6

      20

      Siti Johariyah

      40

      36

      34

      36,6

      21

      Endra Ningsih

      45

      44

      44

      44,3

      22

      Febriana R

      48

      45

      41

      44,6

      23

      Anggun

      28

      34

      25

      29

      24

      Yuniarti

      27

      28

      20

      25

      25

      Yuliani

      30

      36

      34

      33,3

      26

      Lidya K

      47

      46.5

      48

      31,6

      27

      Reza

      40

      38

      37

      38,3

      28

      Windi

      44

      47

      45

      45,3

      29

      Eka Dewi H

      30

      35

      40

      35

      30

      Indah F

      40

      44

      42

      42


      Lampiran 5.


      Data hasil tes awal passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.



      No

      Nama

      Tes


      1

      Sheila Silviana A

      26.5

      2

      Rista Tri R. N

      33.5

      3

      Winda Yunita

      22.5

      4

      Inggrit Pratiwi

      32.5

      5

      Hamidah

      19.0

      6

      Dimas Ayu W

      29.5

      7

      Rizka Mahar P

      31.0

      8

      Viny Rezkiana

      20.0

      9

      Hany Masfufah

      23.0

      10

      Fenty Aditya N. P

      18.0

      11

      Maryani

      30.5

      12

      Eka

      24.0

      13

      Endriyati

      26.0

      14

      Indriyani

      21.0

      15

      Mirna Rahayu

      26.5

      16

      Puji Asri I

      26.5

      17

      Tri Astutti

      25.5

      18

      Amalia

      34.5

      19

      Evi Fadilah

      27.0

      20

      Siti Johariyah

      23.0

      21

      Endra Ningsih

      34.0

      22

      Febriana R

      39.0

      23

      Anggun

      15.0

      24

      Yuniarti

      15.5

      25

      Yuliani

      26.0

      26

      Lidya K

      36.0

      27

      Reza

      29.5

      28

      Windi

      33.0

      29

      Eka Dewi H

      25.0

      30

      Indah F

      25.5


      Lampiran 6.


      Data hasil tes akhir passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009.



      No

      Nama

      Tes


      1

      Sheila Silviana A

      38.0

      2

      Rista Tri R. N

      44.0

      3

      Winda Yunita

      30.5

      4

      Inggrit Pratiwi

      41.5

      5

      Hamidah

      30.0

      6

      Dimas Ayu W

      43.0

      7

      Rizka Mahar P

      42.0

      8

      Viny Rezkiana

      32.0

      9

      Hany Masfufah

      37.5

      10

      Fenty Aditya N. P

      28.5

      11

      Maryani

      38.5

      12

      Eka

      35.5

      13

      Endriyati

      41.0

      14

      Indriyani

      29.5

      15

      Mirna Rahayu

      39.0

      16

      Puji Asri I

      36.5

      17

      Tri Astutti

      38.5

      18

      Amalia

      40.0

      19

      Evi Fadilah

      41.5

      20

      Siti Johariyah

      37.0

      21

      Endra Ningsih

      44.5

      22

      Febriana R

      46.5

      23

      Anggun

      29.0

      24

      Yuniarti

      27.0

      25

      Yuliani

      35.0

      26

      Lidya K

      47.5

      27

      Reza

      38.5

      28

      Windi

      45.5

      29

      Eka Dewi H

      37.5

      30

      Indah F

      42.0


      Lampiran 7.


      Rekapitulasi Data hasil tes awal passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2008/2009



      No

      Nama

      Hasil

      Rangking

      (pass atas)

      1

      Febriana R

      39.0

      1

      2

      Lidya K

      36.0

      2

      3

      Amalia

      34.5

      3

      4

      Endra Ningsih

      34.0

      4

      5

      Rista Tri R. N

      33.5

      5

      6

      Windi

      33.0

      6

      7

      Inggrit Pratiwi

      32.5

      7

      8

      Rizka Mahar P

      31.0

      8

      9

      Maryani

      30.5

      9

      10

      Dimas Ayu W

      29.5

      10

      11

      Reza

      29.5

      11

      12

      Evi Fadillah

      27.0

      12

      13

      Sheila Silviana A

      26.5

      13

      14

      Mirna Rahayu

      26.5

      14

      15

      Puji Asri I

      26.5

      15

      16

      Endriyati

      26.0

      16

      17

      Yuliani

      26.0

      17

      18

      Tri Astutti

      25.5

      18

      19

      Indah F

      25.5

      19

      20

      Eka Dewi H

      25.0

      20

      21

      Eka

      24.0

      21

      22

      Hany Masfufah

      23.0

      22

      23

      Siti Johariyah

      23.0

      23

      24

      Winda Yunita

      22.5

      24

      25

      Indriyani

      21.0

      25

      26

      Viny Rezkiana

      20.0

      26

      27

      Hamidah

      19.0

      27

      28

      Fenty Aditya

      18.0

      28

      29

      Yuniarti

      15.5

      29

      30

      Anggun

      15.0

      30




      Lampiran 8.


      Pemasangan subyek penelitian berdasarkan hasil tes awal passing atas bolavoli.



      Kelompok 1

      Kelompok 2

      No

      Nama

      Hasil

      Rangking

      Nama

      Hasil

      Rangking

      1

      Febriana R

      39.0

      1

      Lidya K

      36.0

      2

      2

      Endra Ningsih

      34.0

      4

      Amalia

      34.5

      3

      3

      Rista Tri R. N

      33.5

      5

      Windi

      33.0

      6

      4

      Rizka Mahar P

      31.0

      8

      Inggrit Pratiwi

      32.5

      7

      5

      Maryani

      30.5

      9

      Dimas Ayu W

      29.5

      10

      6

      Evi Fadillah

      27.0

      12

      Reza

      29.5

      11

      7

      Sheila Silviana A

      26.5

      13

      Mirna Rahayu

      26.5

      14

      8

      Endriyati

      26.0

      16

      Puji Asri I

      26.5

      15

      9

      Yuliani

      26.0

      17

      Tri Astutti

      25.5

      18

      10

      Eka Dewi H

      25.0

      20

      Indah F

      25.5

      19

      11

      Eka

      24.0

      21

      Hany Masfufah

      23.0

      22

      12

      Winda Yunita

      22.5

      24

      Siti Johariyah

      23.0

      23

      13

      Indriyani

      21.0

      25

      Viny Rezkiana

      20.0

      26

      14

      Fenty Aditya

      18.0

      28

      Hamidah

      19.0

      27

      15

      Yuniarti

      15.5

      29

      Anggun

      15.0

      30


      Lampiran 9.

      Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir passing atas bolavoli pada kelompok 1.


      No

      Nama

      Tes Awal

      Tes Akhir

      Peningkatan




      1

      Febriana R

      39.0

      46.5

      7.5

      2

      Endra Ningsih

      34.0

      42.5

      8.5

      3

      Rista Tri R. N

      33.5

      44.0

      10.5

      4

      Rizka Mahar P

      31.0

      42.0

      11

      5

      Maryani

      30.5

      38.5

      8

      6

      Evi Fadillah

      27.0

      41.5

      14.5

      7

      Sheila Silviana A

      26.5

      38.0

      11.5

      8

      Endriyati

      26.0

      35.0

      9

      9

      Yuliani

      26.0

      41.0

      15

      10

      Eka Dewi H

      25.0

      37.5

      12.5

      11

      Eka

      24.0

      35.5

      11.5

      12

      Winda Yunita

      22.5

      30.5

      8

      13

      Indriyani

      21.0

      29.5

      8.5

      14

      Fenty Aditya

      18.0

      28.5

      10.5

      15

      Yuniarti

      15.5

      27.0

      11.5

      Jumlah

      399.5

      557.5

      158

      Mean

      26.63

      37.16


      SD

      6.246

      6.040



      Lampiran 10.

      Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir passing atas bolavoli pada kelompok 2.


      No

      Nama

      Tes Awal

      Tes Akhir

      Peningkatan




      1

      Lidya K

      36.0

      47.5

      11.5

      2

      Amalia

      34.5

      44.5

      10

      3

      Windi

      33.0

      45.5

      12.5

      4

      Inggrit Pratiwi

      32.5

      41.5

      9

      5

      Dimas Ayu W

      29.5

      43

      13.5

      6

      Reza

      29.5

      38.5

      9

      7

      Mirna Rahayu

      26.5

      39

      12.5

      8

      Puji Asri I

      26.5

      37.5

      11

      9

      Tri Astutti

      25.5

      42

      16.5

      10

      Indah F

      25.5

      38.5

      13

      11

      Hany Masfufah

      23.0

      37.5

      14.5

      12

      Siti Johariyah

      23.0

      37

      14

      13

      Viny Rezkiana

      20.0

      32

      12

      14

      Hamidah

      19.0

      30

      11

      15

      Anggun

      15.0

      29

      14

      Jumlah

      399

      583

      175.5

      Mean

      26.6

      38.86


      SD

      6.02

      5.44



      Lampiran 11.

      Uji Reliabilitas


      Tabel kerja untuk menghitung reliabilita tes awal (X) dan re-test awal (Y) passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VIII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009.

      No

      X

      Y

      X2

      Y2

      XY

      1

      26,5

      25,6

      702,25

      655,36

      678,4

      2

      33,5

      32,3

      1122,25

      1043,29

      1082,05

      3

      22,5

      21,3

      506,25

      453,69

      479,25

      4

      32,5

      31,3

      1056,25

      979,69

      1017,25

      5

      19

      18,3

      361

      334,89

      347,7

      6

      28,5

      26

      812,25

      676

      741

      7

      31

      29,3

      961

      858,49

      908,3

      8

      20

      19

      400

      361

      380

      9

      23

      21,6

      529

      466,56

      496,8

      10

      18

      17,3

      324

      299,29

      311,4

      11

      30,5

      29,6

      930,25

      876,16

      902,8

      12

      24

      22,6

      576

      510,76

      542,4

      13

      21

      18,3

      441

      334,89

      384,3

      14

      21

      19

      441

      361

      399

      15

      26,5

      25

      702,25

      625

      662,5

      16

      26,5

      25,3

      702,25

      640,09

      670,45

      17

      25,5

      24

      650,25

      576

      612

      18

      34,5

      33

      1190,25

      1089

      1138,5

      19

      27

      26,3

      729

      691,69

      710,1

      20

      23

      21,6

      529

      466,56

      496,8

      21

      34

      32,6

      1156

      1062,76

      1108,4

      22

      39

      36,6

      1521

      1339,56

      1427,4

      23

      15

      14,3

      225

      204,49

      214,5

      24

      15,5

      15

      240,25

      225

      232,5

      25

      26

      25,3

      676

      640,09

      657,8

      26

      36

      36,6

      1296

      1339,56

      1317,6

      27

      29,5

      28,6

      870,25

      817,96

      843,7

      28

      33

      30,3

      1089

      918,09

      999,9

      29

      25

      23,6

      625

      556,96

      590

      30

      25

      23,6

      625

      556,96

      590

      Jumlah

      792

      753

      21989

      19960,84

      20942,8

      Mean

      26,4

      25,10667




      SD

      6,103137

      6,018645




      Menghitung korelasi antara hasil tes awal (X) dan re-test awal (Y) passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009


      Hasil penghitungan data:

      N = 30 X2 = 21989

      X = 792 Y2 = 19961

      Y = 753 XY = 20943

      N. XY - X. Y

      rXY =

      {N. X² - (X)² } { N. Y² - (Y)²}



      30 X 20943 - (792) (753)

      =

      { 30 X 21989 - (792)2} { 30 X 19961 - (753)2}



      = 0,993834




      Tabel kerja untuk menghitung reliabilitas hasil tes akhir (X) dan re-test akhir (Y) passing atas bolavoli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009.



      No

      X

      Y

      X2

      Y2

      XY

      1

      38.0

      36,3

      1444

      1317,69

      1379,4

      2

      44.0

      43,3

      1936

      1874,89

      1905,2

      3

      30.5

      29,6

      930,25

      876,16

      902,8

      4

      41.5

      41,6

      1722,25

      1730,56

      1726,4

      5

      30.0

      30

      900

      900

      900

      6

      43.0

      43

      1849

      1849

      1849

      7

      42.0

      39,3

      1764

      1544,49

      1650,6

      8

      30.0

      30

      900

      900

      900

      9

      37.5

      37,3

      1406,25

      1391,29

      1398,75

      10

      28.5

      27,3

      812,25

      745,29

      778,05

      11

      38.5

      37,3

      1482,25

      1391,29

      1436,05

      12

      35.5

      34

      1260,25

      1156

      1207

      13

      41.0

      39,6

      1681

      1568,16

      1623,6

      14

      29.5

      28

      870,25

      784

      826

      15

      39.0

      39

      1521

      1521

      1521

      16

      37.0

      37

      1369

      1369

      1369

      17

      38.5

      38,3

      1482,25

      1466,89

      1474,55

      18

      40.0

      38,3

      1600

      1466,89

      1532

      19

      41.5

      40,6

      1722,25

      1648,36

      1684,9

      20

      37.0

      36,6

      1369

      1339,56

      1354,2

      21

      44.5

      44,3

      1980,25

      1962,49

      1971,35

      22

      46.5

      44,6

      2162,25

      1989,16

      2073,9

      23

      29.0

      29

      841

      841

      841

      24

      27.

      25

      729

      625

      675

      25

      35.0

      33,3

      1225

      1108,89

      1165,5

      26

      47.5

      31,6

      2256,25

      998,56

      1501

      27

      38.5

      38,3

      1482,25

      1466,89

      1474,55

      28

      45.5

      45,3

      2070,25

      2052,09

      2061,15

      29

      37.5

      35

      1406,25

      1225

      1312,5

      30

      42.0

      42

      1764

      1764

      1764

      Jumlah

      1102,5

      1094,8

      42335,75

      40873,6

      41054,55

      Mean

      36,75

      36,49333




      SD

      7,919585

      5,634557




      Menghitung korelasi antara hasil tes akhir (X) dan re-test akhir (Y) pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 1 Ketanggungan tahun pelajaran 2008/2009



      Hasil penghitungan data:

      N = 30 X2 = 42336

      X = 1103 Y2 = 40874

      Y = 1095 XY = 41055


      N. XY - X. Y

      rXY =

      {N. X² - (X)² } { N. Y² - (Y)²}



      30 X 42258,45 - (1135,5) (1094,8)

      =

      { 30 X 43937,75 - (1135,5)2} { 30 X 40873,6 - (1094,8)2}



      = 0,872918











      Lampiran 12.

      Uji Normalitas Data Dengan Metode Chi-Kwadrat


      1. Normalitas data hasil tes pada kelompok 1.

      a. Hasil penghitungan data:

      M =

      26.63

      SD =

      6.24


      b. Penyebaran intervalnya:

      +2 SD

      ke atas

      =

      39.11

      ke atas


      +1 SD

      sampai

      +2 SD =

      32.87

      -

      39.11

      Mean

      sampai

      +1 SD =

      26.63

      -

      32.87

      -1SD

      sampai

      Mean =

      20.39

      -

      26.63

      -2 SD

      sampai

      -1SD =

      14.15

      -

      20.39

      -2 SD

      ke atas

      =

      14.15

      ke bawah



      c. Tabel kerja untuk menghitung normalitas data

      Interval

      fo

      fh

      fo - fh

      (fo - fh)2

      fh

      39.2

      -

      45.3

      0

      0.4

      -0.4

      0.16

      32.9

      -

      39.1

      3

      2.0

      1

      1

      26.7

      -

      32.8

      3

      5.1

      -2.1

      4.41

      20.3

      -

      26.6

      7

      5.1

      1.9

      3.61

      14.8

      -

      20.2

      2

      2.0

      0

      0

      9.3

      -

      14.7

      0

      0.4

      -0.4

      0.16

      Jumlah

      15

      15

      0

      9.34


      Kesimpulan:

      Dengan db = r - 1 = 6 - 1 = 5, dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakannya adalah 11,070. Sedangkan nilai chi-kwadrat yang diperoleh adalah 9.34, ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti bahwa data termasuk berdistribusi normal.

      2. Normalitas data hasil tes pada kelompok 2.

      a. Hasil penghitungan data:

      M =

      26.60

      SD =

      6.02


      b. Penyebaran intervalnya:

      +2 SD

      ke atas

      =

      38.64

      ke atas


      +1 SD

      sampai

      +2 SD =

      32.62

      -

      38.64

      Mean

      sampai

      +1 SD =

      26.60

      -

      32.62

      -1SD

      sampai

      Mean =

      20.58

      -

      26.60

      -2 SD

      sampai

      -1SD =

      14.56

      -

      20.58

      -2 SD

      ke atas

      =

      14.56

      ke bawah



      c. Tabel kerja untuk menghitung normalitas data

      Interval

      fo

      fh

      fo - fh

      (fo - fh)2

      fh

      38.7

      -

      43.8

      0

      0.4

      -0.4

      0.16

      32.7

      -

      38.6

      3

      2.0

      1

      1

      26.7

      -

      32.6

      4

      5.1

      -1.1

      1.21

      20.7

      -

      26.6

      6

      5.1

      0.9

      0.81

      14.7

      -

      20.6

      2

      2.0

      0

      0

      2.7

      -

      8.6

      0

      0.4

      -0.4

      0.16

      Jumlah

      15

      15

      0.0

      3.34


      Kesimpulan:

      Dengan db = r - 1 = 6 - 1 = 5, dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakannya adalah 11,070. Sedangkan nilai chi-kwadrat yang diperoleh adalah 3. 34, ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti bahwa data termasuk berdistribusi normal.


      Lampiran 13.

      Uji Homogenitas

      Tabel kerja untuk menghitung nilai homogenitas antara hasil tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2.


      Pasangan

      K-1

      K-2

      Subyek

      (X1)

      (X2)

      X12

      X22

      1 - 2

      39.0

      36.0

      1521

      1296

      4 - 3

      34.0

      34.5

      1156

      1190.25

      5 - 6

      33.5

      33.0

      1122.25

      1089

      8 - 7

      31.0

      32.5

      961

      1056.25

      9 - 10

      30.5

      29.5

      930.25

      870.25

      12 - 11

      27.0

      29.5

      729

      870.25

      13 - 14

      26.5

      26.5

      702.25

      702.25

      16 - 15

      26.0

      26.5

      676

      702.25

      17 - 18

      26.0

      25.5

      676

      650.25

      20 - 19

      25.0

      25.5

      625

      650.25

      21 - 22

      24.0

      23.0

      576

      529

      24 - 23

      22.5

      23.0

      506.25

      529

      25 - 26

      21.0

      20.0

      441

      400

      28 - 27

      18.0

      19.0

      324

      361

      29 - 30

      15.5

      15.0

      240.25

      225

      Jumlah

      399.5

      399

      11186.25

      11121

      Mean

      26.63

      26.6



      SD

      6.246

      6.02



      Menghitung nilai homogenitas data test awal antara kelompok 1 dan kelompok 2.

      1. Hasil penghitungan data kelompok 1.

      N = 15 X2 = 11186

      X = 399.5

      X2 X2

      SD2 = - ( )

      N N


      11186 399.5

      = - ( ) = 36.108

      15 15

      1. Hasil penghitungan data kelompok 2.

      N = 15 X2 = 11121

      X = 399.5

      X2 X2

      SD2 = - ( )

      N N


      11121 399

      = - ( ) = 32.839

      15 15


      1. Menghitung nilai homogenitas :

      SD2bs

      F dbvb:dbvk =

      SD2kt


      36.108

      F 14;14 = = 1.0995462

      32.839


      Kesimpulan :

      Dengan db = 14 lawan 14, angka Ftabel 5% = 2,48. Sedangkan harga Fhitung = 1.099. Ternyata lebih kecil dari harga Ftabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima, yang berarti bahwa data kedua kelompok tersebut homogen.

      Lampiran 14.

      Uji Perbedaan

      Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2.


      Pasangan

      K-1

      K-2

      D

      d

      d2

      Subyek

      (X1)

      (X2)

      X1 - X2

      (D - Md)

      (D-Md)2

      1 - 2

      39.0

      36.0

      3

      2.9667

      8.801309

      4 - 3

      34.0

      34.5

      -0.5

      -0.5333

      0.284409

      5 - 6

      33.5

      33.0

      0.5

      0.4667

      0.217809

      8 - 7

      31.0

      32.5

      -1.5

      -1.5333

      2.351009

      9 - 10

      30.5

      29.5

      1

      0.9667

      0.934509

      12 - 11

      27.0

      29.5

      -2.5

      -2.5333

      6.417609

      13 - 14

      26.5

      26.5

      0

      -0.0333

      0.001109

      16 - 15

      26.0

      26.5

      -0.5

      -0.5333

      0.284409

      17 - 18

      26.0

      25.5

      0.5

      0.4667

      0.217809

      20 - 19

      25.0

      25.5

      -0.5

      -0.5333

      0.284409

      21 - 22

      24.0

      23.0

      1

      0.9667

      0.934509

      24 - 23

      22.5

      23.0

      -0.5

      -0.5333

      0.284409

      25 - 26

      21.0

      20.0

      1

      0.9667

      0.934509

      28 - 27

      18.0

      19.0

      -1

      -1.0333

      1.067709

      29 - 30

      15.5

      15.0

      0.5

      0.4667

      0.217809

      Jumlah

      399.5

      399

      0.5

      0.0005

      23.23333

      Mean

      26.63

      26.6

      0.0333



      SD

      6.246

      6.02





      Menghitung nilai perbedaan antara hasil test awal pada kelompok 1 dan kelompok 2.




      Md

      t =

      d²


      N ( N – 1)



      0.0333

      t =

      23.23333

      15 ( 15 – 1)


      t = 0.100120246

      Kesimpulan :

      Dengan db = N - 1 = 15 - 1 = 14 dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakan hipotesis nol dalam tabel t adalah 2.145. Sedangkan nilai t yang diperoleh adalah sebesar 0.100 Ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol. Dengan demikian hipotesis nol diterima, yang berarti sebelum diberi perlakuan, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok 2.



      Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2.


      Pasangan

      K-1

      K-2

      D

      d

      d2

      Subyek

      (X1)

      (X2)

      X1 - X2

      (D - Md)

      (D-Md)2

      1 - 2

      46.5

      47.5

      -1

      0.7

      0.49

      4 - 3

      42.5

      44.5

      -2

      -0.3

      0.09

      5 - 6

      44

      45.5

      -1.5

      0.2

      0.04

      8 - 7

      42

      41.5

      0.5

      2.2

      4.84

      9 - 10

      38.5

      43

      -4.5

      -2.8

      7.84

      12 - 11

      41.5

      38.5

      3

      4.7

      22.09

      13 - 14

      38

      39

      -1

      0.7

      0.49

      16 - 15

      35

      37.5

      -2.5

      -0.8

      0.64

      17 - 18

      41

      42

      -1

      0.7

      0.49

      20 - 19

      37.5

      38.5

      -1

      0.7

      0.49

      21 - 22

      35.5

      37.5

      -2

      -0.3

      0.09

      24 - 23

      30.5

      37

      -6.5

      -4.8

      23.04

      25 - 26

      29.5

      32

      -2.5

      -0.8

      0.64

      28 - 27

      28.5

      30

      -1.5

      0.2

      0.04

      29 - 30

      27

      29

      -2

      -0.3

      0.09

      Jumlah

      557.5

      583

      -25.5

      0

      61.4

      Mean

      37.16

      38.86

      -1.7



      SD

      46.5

      47.5




      Menghitung nilai perbedaan antara hasil test akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2.



      Md

      t =

      d²


      N ( N – 1)



      -1.7

      t =

      61.4

      15 ( 15 – 1)


      t = 3.144072498

      Kesimpulan :

      Dengan db = N - 1 = 15 - 1 = 14 dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakan hipotesis nol dalam tabel t adalah 2.145. Sedangkan nilai t yang diperoleh adalah sebesar 3.144 Ternyata lebih besar dari angka batas penolakan hipotesis nol. Dengan demikian hipotesis nol ditolak, yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil test akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2.


      Lampiran 15.

      Menghitung nilai peningkatan hasil belajar passing atas bolavoli dalam persen pada kelompok 1 dan kelompok 2.

      1. Hasil penghitungan pada kelompok 1.

      Mean test awal = 26.63

      Mean tes akhir = 37.16

      Mean different = 10.53


      Mean different

      Prosentase peningkatan = X 100%

      Mean test awal

      10.53

      X 100% = 39.54187%

      26.63


      2. Hasil penghitungan pada kelompok 2.

      Mean test awal = 26.60

      Mean tes akhir = 38.86

      Mean different = 12.26


      Mean different

      Prosentase peningkatan = X 100%

      Mean test awal

      12.26

      X 100% = 46.09022%

      26.60


      Kesimpulan :

      Dari penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar passing atas bolavoli pada kelompok 1 adalah sebesar 39.54187%, Sedangkan peningkatan hasil belajar passing atas bolavoli pada kelompok 2 adalah sebesar 46.09022%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ternyata kelompok 2 memiliki peningkatan passing atas bolavoli yang lebih baik daripada kelompok 1.